Hari ini lebih takut karena banyak yang positif COVID-19
Jakarta (ANTARA) - Setelah sukses melalui laga babak 16 besar dan masuk ke perempat final India Open, pasangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan mengaku menyimpan kekhawatiran akan penyebaran COVID-19 yang menimpa sejumlah pemain turnamen level Super 500 ini.

Berdasarkan informasi yang diumumkan Federasi Badminton Dunia (BWF) hari Selasa, setidaknya tujuh pebulu tangkis terpapar COVID-19 dan harus mengundurkan diri dari pertandingan.

"Hari ini lebih takut karena banyak yang positif COVID-19," ujar Hendra lewat keterangan resmi PP PBSI di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Singkirkan ganda tuan rumah, The Daddies ke perempat final India Open

Menurut Hendra, ia kini berusaha untuk pasrah namun dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

"Sekarang saya pasrah saja karena sudah di sini, tapi tetap protokol kesehatannya dijaga seketat mungkin apalagi bila sedang di hall. Lebih banyak di kamar saja setelah tanding bila tidak ada keperluan mendesak," katanya menceritakan.

Pada babak 16 besar, Hendra/Ahsan mengalahkan wakil tuan rumah Bhaskar Chakraborty/Kapil Chaudhary dengan dua gim langsung, 21-17, 21-9.

Bertanding di K.D. Jadhav Indoor Hall, New Delhi, satu-satunya ganda putra Indonesia di turnamen ini tidak menemukan kesulitan berarti. Mereka hanya butuh 22 menit untuk menyudahi pertandingan.

"Hari ini kami main lebih baik dari babak pertama lalu. Kami juga sudah lebih menyesuaikan diri dengan lapangan. Tidak ada kendala berarti," ujarnya.

Selanjutnya di babak delapan besar yang akan berlangsung Jumat, pasangan berjuluk The Daddies akan berhadapan dengan Torjus Flaatten/Vegard Rikheim asal Norwegia. Ini akan menjadi pertemuan pertama kedua pasangan.

"Besok harus lebih siap lagi. Lawannya juga kan belum pernah ketemu, yang penting jangan lengah saja," kata Hendra.

Baca juga: BWF konfirmasi tujuh peserta India Open 2022 terpapar COVID-19
Baca juga: The Daddies tundukkan wakil tuan rumah menuju babak kedua India Open

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2022