Jakarta (ANTARA News) - Pimpinan DPP Partai Golkar melakukan pertemuan formal dengan pimpinan partai berkuasa Malaysia, The United Malays National Organisation (UMNO), untuk meningkatkan kerja sama antarpartai dan mencari solusi masalah RI dan Malaysia di berbagai sektor.

Kunjungan kerja pimpinan DPP Partai Golkar yang dilakukan di Malaysia, Kamis (23/6) dan Jumat (246/), dipimpin langsung Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie. Turut dalam rombongan itu antara lain Wakil Ketua Umum Golkar Theo L Sambuaga, Ketua DPP Aulia Pohan, Wasekjen Lalu Mara Satriawangsa dan Happy Bone.

Dalam siaran pers DPP Golkar yang diterima ANTARA di Jakarta, Kamis, disebutkan, kunjungan pimpinan Golkar itu diawali dengan audiensi formal kepada Ketua Partai UMNO yang juga PM Malaysia Dato Sri Najib Bin Tun Razak serta pertemuan dengan Vice Presiden Partai UMNO Dato` Seri Mohd Shafie Bin Apdal di Gedung Parlemen Malaysia.

Dalam pertemuan dengan Ketua UMNO, Aburizal Bakrie memaparkan bahwa Golkar dan UMNO sepakat untuk bersama-sama membantu pemerintah Indonesia dan Malaysia menyelesaikan masalah ke dua negara.

"Partai Golkar dan Partai UMNO sama-sama partai pendukung pemerintah sehingga keduanya sangat berkepentingan untuk bersama-sama menyelesaikan masalah-masalah yang ada dan belum terselesaikan diantara kedua negara ini," kata Ical, sapaan akrab Aburizal.

Dipaparkannya bahwa masalah yang menjadi ganjalan kedua negara dan sering memicu ketegangan antara kedua negara adalah masalah perbatasan dan tenaga kerja.

"Dua masalah itu adalah masalah pokok, ada pula masalah lainnya seperti `illegal logging` dan `illegal fishing`," jelasnya.

Untuk itu Golkar dan UMNO sepakat membentuk "joint task force" untuk mengkaji solusi masalah antara kedua negara. Kedua partai yakin masalah itu akan terselesaikan dengan baik, karena Malaysia dan Indonesia adalah bangsa yang paling dekat, serumpun, dan banyak persamaan.

"Bagi UMNO lebih mudah menyampaikan ke pemerintah karena pimpinannya adalah Perdana Menterinya sendiri. Kalau Golkar, saya akan menyampaikan ke Presiden hasil pembicaraan dengan UMNO ini," ujarnya.

Dijelaskan Ical juga bahwa Partai Golkar sangat mengapresiasi adanya langkah hukum yang dilakukan oleh pemerintah Malaysia atas kasus penganiayaan TKI.

Menurut dia, pemerintah Malaysia berjanji akan menghukum berat warganya yang menganiaya TKI. "Pak Najib juga sedih dengan TKI yang terbunuh, dia akan tuntut pidana majikan dan kalau terbukti bersalah maka akan dihukum berat," kata Ical.

Ical optimistis Indonesia dan Malaysia akan menemukan formula penyelesaian masalah TKI dengan baik, karena keduanya sama-sama saling membutuhkan.

"Kita harus realistis, Malaysia itu butuh TKI, dan TKI juga butuh kerja di sana, jadi saya yakin solusinya nanti pasti akan `win win solution`," katanya.

Lebih lanjut Ical mengatakan bahwa Golkar melihat keberadaan Partai UMNO sangat strategis untuk berbagi pengalaman dan informasi guna bersama-sama membangun bangsa.

Pada bagian lain, Ical menyampaikan bahwa kedepan hubungan ASEAN tidak lagi terfokus pada perdagangan bebas tetapi juga bisa diarahkan pada adanya kebebasan pergerakan manusia antarnegara ASEAN.

"Kedepan tidak lagi hanya fokus pada `free trade` tetapi juga harus ada `free movement of people`. Dengan ini diharapkan bisa lebih menyerap devisa dan menyerap lebih banyak tenaga kerja Indonesia," katanya.

Sementara itu, Vice President UMNO Dato` Seri Mohd Shafie Bin Apdal mengatakan pihaknya sepakat menyelesaikan permasalahan kedua negara. Dia yakin semua masalah itu bisa dicarikan penyelesaian dengan baik. "Kedua negera akan saling bantu membantu," ujarnya.

Shafie juga berharap hubungan baik kedua partai terus dilanjutkan, khususnya dalam hal kerja sama pertukaran pemimpin muda kedua partai.(*)

(T.D011/S024)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011