Dubai (ANTARA) - Kementerian kesehatan Iran melaporkan tiga kematian pertama negara itu akibat virus corona varian Omicron yang sangat menular pada Sabtu (15/1).

"Jumlah pasien pengidap Omicron di negara ini telah mencapai 1.162 dan ... satu kematian telah dilaporkan karena Omicron di masing-masing kota Tabriz, Yazd dan Shahrekord, dan satu pasien sakit kritis dirawat di rumah sakit di Ahvaz," juru bicara kementerian Mohammad Hashemi mengatakan kepada stasiun penyiaran milik negara IRIB.

Iran minggu ini mencabut pembatasan perjalanan darat ke dan dari negara-negara tetangga dan beberapa negara Eropa tetapi mempertahankan larangan kedatangan dari Inggris, Prancis dan delapan negara di Afrika selatan karena kekhawatiran Omicron, media Iran melaporkan.

Iran, pusat pandemi di Timur Tengah, telah mencatat 132.044 kematian dalam lima gelombang infeksi COVID-19 sejak Februari 2020. Kematian telah turun dalam beberapa bulan terakhir dan mencapai 18 pada Sabtu, terendah dalam 22 bulan, menurut televisi pemerintah.

Lebih dari 53 juta penduduk Iran yang berjumlah sekitar 85 juta telah menerima dua dosis vaksin virus corona, dan 12,2 juta telah menerima tiga dosis.

Sumber: Reuters

Baca juga: Menlu Iran Hossein Amirabdollahian positif COVID-19
Baca juga: Korban tewas COVID-19 Iran naik di atas 100.000

Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022