Jakarta (ANTARA) - Pemerintah DKI Jakarta memaksimalkan keberadaan Perusahaan Air Minum (PAM) untuk mendistribusikan air bersih di wilayah Jakarta Utara yang kerap mengalami krisis ketersediaan air tanah.

Wakil Gubernur DKI Jakarta menyampaikan bahwa kondisi Jakarta Utara yang termasuk wilayah dataran rendah dan berdekatan dengan laut sehingga membuat pasokan air bersih tidak mudah didapatkan.

Baca juga: Wali Kota Jakut minta warga lapor RT/RW kalau kesulitan air bersih

“Jadi memang di situ kita tidak mudah mendapatkan air tanah, jadi di situ kami akan memaksimalkan melalui PAM,” kata Riza usai menghadiri Acara Manasik Haji Majelis Taklim Perempuan Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (MTP IPHI) di Masjid Darussalam, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu.

Apabila masih ada warga yang kesulitan mendapat pasokan air bersih, Riza mengimbau warga tersebut untuk segera melapor kepada kelurahan setempat, sehingga pemerintah dapat memberikan solusi untuk mengatasi masalah tersebut.

Lebih lanjut, Riza mengatakan bahwa pihaknya akan memastikan bahwa seluruh warga Jakarta tidak akan kesulitan mendapatkan pasokan air bersih.

“Ini ibu kota Jakarta kami pastikan tidak boleh ada warga yang sulit mendapatkan air bersih,” ungkap politisi Partai Gerindra itu.

Baca juga: Suplai air bersih pelanggan Aetra Jakarta terganggu pada Minggu


Untuk diketahui dalam sepekan sebelumnya, warga RW015 Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara mengeluhkan suplai air bersih dari PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) yang tidak lancar dan keruh sejak tiga bulan terakhir.

Ketua RT04 RW 09 Kelurahan Penjaringan, Toni, di Jakarta, Kamis, mengatakan, warga sudah melaporkan kesulitan air bersih, tapi Palyja sebagai operator penyediaan dan pelayanan air bersih di wilayah tersebut, belum menindak lanjut keluhan warga.

"Sudah ada laporan, tapi tanggapannya cuma dari teknisi datang ke lokasi untuk pengecekan meteran saja," kata Toni kepada wartawan di Jakarta Utara, Kamis (7/1).

Akibatnya warga empat RT di RW015 Kelurahan Penjaringan yakni RT04, RT05, RT06, dan RT07 kekurangan pasokan air bersih untuk beraktivitas seperti mandi dan mencuci. Untuk mencukupi kebutuhan air, warga harus membeli air galon dengan harga Rp6.000 per satu kali isi ulangnya.

Baca juga: PAM Jaya bentuk tim transisi pengelolaan air bersih Aetra-Palyja

Pewarta: Sihol Mulatua Hasugian
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2022