Denpasar (ANTARA News) - Puluhan anak-anak usia 5- 11 tahun mengikuti acara menggambar, mewarnai, dan membentuk rumah-rumahan yang merupakan rangkaian kegiatan "Architecture for Kids" atau workshop arsitektur untuk memperkenalkan dunia rancang bangun sejak dini kepada anak-anak.

"Kegiatan ini merupakan agenda rutin tahunan yang kami laksanakan sebagai upaya mendekatkan dunia arsitektur pada anak-anak. Kali ini menjadi kegiatan yang kelima," kata Riri Prabandari dari Popo Danes Architect, ketua panitia kegiatan, di Denpasar, Sabtu.

Ia mengatakan, anak-anak sangat dekat dengan kreativitas khususnya menggambar. Melalui acara itu memberikan kesempatan pada mereka untuk menggali minat, bakat, merangsang kreativitas dan gambaran tentang cita-cita sejak usia dini.

"Ketika masih kecil, anak-anak umumnya bercita-cita menjadi dokter, dengan ini kami ingin mengenalkan pada mereka bahwa menjadi arsitek juga bisa sebagai salah satu alternatif impian dan profesi mereka ketika dewasa," ujarnya.

Dikatakan, menjadi seorang arsitek adalah profesi yang menyenangkan dan tak hanya bergelut dengan hitungan yang rumit, tetapi terkandung pula sisi seni dan keindahan.

"Kami sengaja mengemas kegiatan itu secara santai sekaligus edukatif, guna menumbuhkan minat mereka. Acara inidibagi menjadi dua sesi, yaitu sesi menggambar dan mewarnai," katanya.

Pada sesi menggambar, ucap Riri, anak-anak harus mengambar sebuah rumah dengan imajinasi mereka masing-masing.

"Anak-anak kami bagi menjadi per kelompok yang beranggotakan enam orang dandidampingi tiga orang pembimbing dari tim Popo Danes Architect," ujarnya.

Sedangkan pada sesi kedua anak-anak ditantang untuk menerjemahkan ruangan-ruangan dua dimensi yang mereka gambar menjadi bentuk tiga dimensi atau dikenal dengan sebutan maket. Mereka mengerjakannya secara berkelompok yang tetap dipandu oleh tim Popo Danes Architect.

Setelah selesai menggambar kegiatan "Architecture for Kids" diakhiri dengan presentasi hasil karya kepada peserta lain dan berkeliling mengunjungi studio Popo Danes Architect yang terletak masih satu area dengan ruang workshop.

Menurut dia, menggambar sembari melihat-lihat langsung studio membuat anak-anak dapat mengetahui tentang peralatan kerja arsitek, cara kerja dan contoh hasil pekerjaan arsitek.

"Mengisi liburan dengan menambah pengetahuan dan meningkakan kreativitas menjadi alternatif pengembangan kepribadian anak-anak, sekaligus bahan yang bisa diceritakan kepada teman mereka ketika kembali bersekolah," katanya. (ANT/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011