Buru babi merupakan olah raga tradisional yang harus dijaga agar tetap utuh...
Dumai, 26/6 (ANTARA) - Masyarakat yang tergabung dalam Persatuan Olah Raga Buru Babi se-Sumatra bersama ribuan anjing peliharaannya memadati Kota Dumai, Provinsi Riau, untuk mengikuti acara perburuan babi disana.

"Acara buru babi bersama ribuan anjing se-Sumatra ini merupakan salah satu rangkaian acara yang ditaja Kepolisian Resor Dumai menyambut Hari Bayangkara ke-65," kata Randy, Ketua Dua Persatuan Olah Raga Buru Babi (PORBI) Koordinator Wilayah (Korwil) Dumai, kepada ANTARA di Dumai, Minggu.

Randy menguraikan, acara perburuan babi bersama ribuan anjing peliharaan masayarakat PORBI se-Sumatra meliputi Provinsi Sumatra Utara, Sumatra Barat, Palembang dan Riau ini merupakan kegiatan rutin tahunan.

"Setiap perayaan Hari Bayangkara di Dumai, acara buru babi tidak pernah tinggal," katanya.

Berburu babi di Dumai kata Randy, akan dialaksanakan di dua wilayah yang diindikasi menjadi sarang babi liar.

"Pertama di wilayah kilometer 11 Dumai-Medan, Sumatra Utara, dan dilanjutkan ke daerah lainnya yang berada tidak jauh," jelasnya.


Dalam acara buru babi ini, kata Randy, pihaknya melepas ribuan anjing secara serentak di kawasan semak belukar yang diindikasi menjadi tempat persembunyian babi.

"Pada acara buru babi ini, setidaknya juga dapat mengurangi beban petani, khususnya petani palawija yang selama ini merasa terganggu dengan keberadaan babi-babi liar perusak tanaman," tuturnya.

Acara buru babi oleh komunitas PORBI dibuka Wali Kota Dumai, H Khairul Anwar, dan wakilnya, H Agus Widayat, dan sejumlah unsur Muspida termasuk Kapolres Dumai, AKBP Rudi A Kasenda, dengan pengambilan start di Markas Polres Dumai pada Minggu pagi.

Kasenda, dikesempatan terpisah berharap acara tradisional sejenis olah raga buru babi dapat terus mewarnai setiap perayaan besar tidak hanya perayaan Hari Bayangkara.

"Buru babi merupakan olah raga tradisional yang harus dijaga agar tetap utuh. Olah raga ini terkesan unit namun menarik," kata Kapolres.

(ANT)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011