London (ANTARA News) - Kelompok musik Indonesia Gugun Blues Shelter (GBS) beranggotakan Muhammad Gunawan (Gugun) pada vokal dan gitar, John Armstrong (Jono) pada bas, dan drummer Aditya Wibowo (Bowie), berhasil menunjukkan kebolehannya dan menyejajarkan diri dengan musisi dunia di Hyde Park London, Minggu siang.

Sejak pagi, lapangan Hyde Park mulai dijejali penonton yang ingin menyaksikan acara puncak konser music HardRock Calling dalam rangka memperingati 40 tahun Hard Rock Cafe serta klimaks dari Hard Rock Global 40 Days That Rock Celebration digelar selama tiga hari.

Trio Blues Indonesia yang berhasil memenangkan Hard Rock Battle Of The Band untuk menjadi band pembuka hari ketiga berbagi di panggung utama dengan penyanyi legendaris Rod Stewart dan musisi dunia lainnya seperti Stevie Nicks, Adam Ant, Rumer dan Train.

"Kami berhasil mengalahkan 68 band terbaik di dunia yang sudah mempunyai nama untuk bisa tampil di main stage," ujar Bowie kepada Antara London, Minggu.

Di tengah terik matahari GBS berhasil membuat ribuan penonton menjadi panas dengan penampilan gitaris Gugun, demikian Muhammad Gunawan yang biasa disapa serta gebukan dram Bowie dan penampilan Jono dengan mengenakan kopiah hitam serta busana bergaya Bung Karno.

Kebahagiaan musisi Indonesia untuk tampil di panggung bergensi sudah terliat sejak kedatangannya di London. "Rasanya sudah tidak sabar untuk mangung di panggung utama," ujar Gugun kepada Antara London, sebelum tampil.

"Kami ingin menunjukkan kepada dunia kalau musisi Indonesia tidak kalah dengan musisi dunia lainnya," ujar Gugun yang menjadi pionir terbentuknya GBS dan merasa bangga akhirnya band Indonesia bisa disejajar dengan musisi dunia lainnya.

"Perasaan kita main di Hardrock Calling Fest di Hyde Park sangat senang karena ini festival tahunan sudah menjadi salah satu barometer festival di Eropa," ujar Aditya Wibowo yang berhasil menyelesaikan studinya di Universitas Gajah Mada Yogjakarta.

Dipengaruhi oleh musisi dunia seperti Stevie Ray Vaughn dan Led Zeppelin dan band , GBS membawakan tiga lagu andalannya dengan diawali dengan pembukaan instrumen dan dilanjutkan dengan lagu Whisky Women, On the Run dan Funk No 1.

Salah seorang pelajar Indonesia Deasy Priastyani yang menyaksikan penampilan GBS dan menjadi saksi para penonton yang sebagian besar masyarakat Eropa itu menikmati penampilan dan bahkan banyak yang ikut dance.

"Saya liat penonton asyik berjoget ketika GBS tampil," ujar Deasy lagi menambahkan bahkan saat waktu yang diberikan untuk GBS habis banyak yang berteriak "we want more, we want more."

Bowie mengakui pemampilan mereka di Hyde Park membawa nama Indonesia itu sayangnya tidak mendapat perhatian baik dari pemerintah maupun kalangan musisi Indonesia sendiri.

GBS yang melalui online voting, memenangkan Hardrock Battle of The Bands sedianya menjadi band pembuka Bon Jovi , namun ternyata mereka harus tampil pada acara puncak festival musik yang disejajarkan dengan konser musik Glastonbury.

Menurut Bowie, meskipun banyak yang kecewa karena GBS tidak menjadi band pembuka Bon Jovi, mengakui bahwa mereka tidak mempermasalahkan karena toh mereka tetap main di panggung utama dan bahkan "even better kita ditaruh di closing day of the festival."

"Ditaruh di hari terakhir di festival merupakan sebuah prestige bagi band yang main disebuah festival dunia karena hari terakhir adalah perayaan penutupan dari sebuah festival," ujarnya.

Sementara itu Jono mengakui bangga bisa tampil di Hyde Park. "Kalau saya tidak bergabung bersama Gugun dan Bowie belum tentu bisa tampil di panggung bergensi Hyde Park," ujar pria Jono yang banga dengan baju kebesarannya bergaya Bung Karno lengkap dengan peci hitam plus lambing Garuda.


Perjuangan dan Prestasi

Gugun Blues Shelter (GBS) berhasil mengoyang panggung utama di Hard Rock Calling dan tampil di Hyde Park London, adalah sebuah prestasi bagi musisi Indonesia di dunia internasional.

Menejer Gugun Blues Shelter, Indri Sjafri mengatakan perjuangan panjang harus dilakukan GBS untuk sampai pada prestasi puncak dan sejajar dengan musisi dunia lainnya.

Menurut Indri Sjafri, awal Gugun Blues Shelter menuju Hard Rock Calling dimulai dari Hard Rock Battle of The Bands dengan mengalahkan band band yang ikut berkompetisi di Hard Rock Jakarta seperti The Changcuters, Pee Wee Gaskins, Saint Locco dan masih banyak band lainnya.

Kemenangan Gugun Blues Shelter sebagai wakil dari Hard Rock Cafe Jakarta membawa band yang sudah merilis empat album di Indonesia dan satu Album di AS ini bersaing bersama band lain dari seluruh dunia.

Dikatakannya perjuangan Gugun Blues Shelter berlanjut dengan voting. Dukungan gencar dilakukan melalui media sosial dan beberapa media elektronik, cetak maupun online yang berhasil mengantarkan GBS untuk tampil di Hyde Park.

Menurut Indri, dalam mencari dukungan ini Gugun Blues Shelter sempat mengalami kendala yaitu beberapa media televisi yang menolak untuk memberi kesempatan untuk GBS menjadi bintang tamu untuk meminta dukungan masyarakat Indonesia.

Setelah melalui perjuangan panjang, akhirnya Gugun Blues Shelter berhasil menjadi pemenang Hard Rock Battle of The Bands mengalahkan ratusan band dari seluruh dunia, Gugun Blues Shelter mengalami kendala lain yaitu tidak adanya dukungan dari pemerintah.

Padahal bisa dikatakan bahwa Gugun Blues Shelter membawa nama Indonesia untuk bisa tampil di Hyde Park, London.

Gugun Blues Shelter menjadi satu satunya band asal Indonesia bahkan Asia yang bisa main di panggung utama Hard Rock Calling, panggung yang sama dengan Kaiser Chiefs, The Killers, Bon Jovi, Rod Stewart, dan pemain lainnya, demikian Indri Sjafri. (ZG/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011