Sangat mengkhawatirkan jika melihat kemungkinan gelombang menyapu Atata dari ujung ke ujung
Sydney (ANTARA) - Kerusakan akibat erupsi dan tsunami di pulau-pulau kecil dan terluar Tonga memicu kekhawatiran tentang jumlah korban jiwa dan luka-luka, kata seorang diplomat dari negara kepulauan di Pasifik Selatan itu, Selasa.

Gambar-gambar "mengkhawatirkan" yang diambil dari pesawat intai milik Angkatan Pertahanan Selandia Baru (NZDF) memperlihatkan sebuah desa yang hancur di pulau Mango dan sejumlah bangunan hilang di pulau Atata, kata wakil kepala perwakilan Tonga di Australia, Curtis Tu'ihalangingie.

"Orang-orang panik, orang-orang berlarian dan terluka," kata Tu'ihalangingie kepada Reuters. "Kemungkinan ada lebih banyak kematian dan kita berdoa semoga tidak seperti itu."

Atata dan Mango terletak sekitar 50-70 km dari gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha'apai yang meletus dan memicu gelombang tsunami di Samudra Pasifik pada Sabtu.

Baca juga: Kerusakan akibat tsunami di Tonga hambat pengiriman bantuan

Atata berpenduduk sekitar 100 orang dan Mango sekitar 50 orang.

"Sangat mengkhawatirkan jika melihat kemungkinan gelombang menyapu Atata dari ujung ke ujung," kata Tu'ihalangingie.

Kepolisian Tonga sebelumnya memberi tahu Komisi Tinggi Selandia Baru bahwa dua orang tewas dalam bencana itu, namun putusnya jalur komunikasi membuat jumlah korban sebenarnya belum bisa diketahui.

Sumber: Reuters

Baca juga: Pulau-pulau di Tonga rusak parah, dua orang tewas
Baca juga: Akibat erupsi dan tsunami, pulau utama Tonga alami kerusakan besar

Penerjemah: Anton Santoso
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022