Bangkok (ANTARA) - Thailand akan menurunkan tingkat kewaspadaan COVID-19 dan mempertimbangkan melonggarkan lebih banyak pembatasan untuk mendorong ekonomi, sebagai tanggapan atas melambatnya tingkat infeksi.

Di antara langkah-langkah yang dipertimbangkan adalah membangun lebih banyak area sandbox (bebas karantina) untuk turis, yang dapat mengabaikan karantina jika mereka tinggal di area tertentu selama tujuh hari dan menjalani dua tes COVID-19.

Menteri Kesehatan Anutin Charnvirakul mengatakan kepada wartawan pada Selasa bahwa level kewaspadaan COVID-19 akan diturunkan menjadi 3 dari 4, dalam sistem 5 level pemerintah Thailand.

Namun, kelab malam, pub, dan bar akan tetap tutup untuk saat ini.

Baca juga: Thailand laporkan kematian pertama akibat varian Omicron

Daerah bebas karantina baru mungkin mencakup provinsi Chiang Mai, Chonburi, Khon Kaen, dan Samut Prakan.

Skema yang merupakan langkah terukur untuk membangun kembali sektor pariwisata Thailand yang hancur, saat ini beroperasi di Phuket, Phang Nga, Krabi, dan Koh Samui.

Pada Senin (17/1), Anutin mengatakan dia akan mengusulkan kembalinya skema "Test and Go" yang memungkinkan pergerakan bebas bagi wisatawan yang dinyatakan negatif COVID-19 pada saat kedatangan.

Thailand telah mencatat 2,3 juta kasus COVID-19 dan hampir 22.000 kematian secara keseluruhan.

Hampir dua pertiga penduduknya telah divaksin dan 13,5 persen di antaranya sudah mendapat dosis penguat.

Sumber: Reuters

Baca juga: Thailand pertimbangkan pelonggaran karantina bagi WNA

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022