Jakarta (ANTARA News) - Artis papan atas Hollywood Zhang Ziyi mengunjungi pemimpin muda dan delegasi tuna grahita Indonesia di sela-sela kesibukan 7.000 atlet bertanding pada Olimpiade Khusus Tuna Grahita yang sedang berlangsung di Athena, Yunani.

"Zhang Ziyi mengajak kami menonton film `Crouching Tiger, Hidden Dragon` yang dibintanginya bersama Michelle Yeoh. Ziyi datang sebagai Duta Besar Special Olympics Global," kata Duta Besar Muda Special Olympics Indonesia (SOIna) Nadira Puteri Kusaeni dalam keterangannya dari Athena kepada Antara di Jakarta, Selasa.

Seusai nonton bareng, Ziyi juga mengundang para pemimpin muda dari 56 negara naik ke atas panggung untuk menari dan menyanyi bersamanya.

"Selain memberi tandatangan kepada kami, Ziyi juga menyampaikan nasihat-nasihat yang menyemangati agar lebih memperhatikan potensi-potensi anak tuna grahita," kata Nadira yang merupakan siswi SMA Labschool Rawamangun, Jakarta.

Ziyi mengatakan agar pemerintahan di dunia, termasuk di Indonesia, lebih menaruh perhatian kepada masalah tuna grahita dan memberikan fasilitas bagi pengembangan potensi mereka.

"Crouching Tiger, Hidden Dragon" telah memenangkan lebih dari 40 penghargaan film. Film ini memenangkan Academy Award untuk Film Berbahasa Asing Terbaik (Taiwan) dan tiga Academy Award lainnya, dan dinominasikan untuk enam Academy Award lainnya, termasuk film terbaik.


Jangan dimarjinalkan

Senada dengan Ziyi, Penasehat Khusus Sekjen PBB untuk Urusan Olahraga demi Pembangunan dan Perdamaian Wilfried Lemke, meminta agar anak-anak tuna grahita harus ditempatkan di tengah-tengah masyarakat dan tidak menjadikannya sebagai warga kelas dua.

"Jangan sampai tuna grahita dimarjinalkan," kata Lemke.

Olimpiade Khusus Tuna Grahita, lanjut Lemke, berusaha menggunakan olahraga untuk melakukan perubahan sosial, mendorong pembangunan dan mempromosikan perdamaian, termasuk memberikan hak-hak yang sama kepada para tuna grahita.

"Olahraga muncul sebagai alat untuk memperjuangkan persamaan hak dan mengatasi ketidakadilan," tegas Lemke.

Olimpiade Dunia Tunagrahita "Special Olympics World Summer Games" (SOWSG) ke XIII diselenggarakan di Athena, Yunani.

Kompetisi ini berlangsung mulai tanggal 20 Juni-4 Juli 2011. Olimpiade Khusus ini dihadiri para atlet Tunagrahita anggota Special Olympics dari 185 negara di seluruh dunia termasuk Indonesia.

Pada kegiatan Olimpiade kali ini, Kontingen SOIna berjumlah 66 orang terdiri dari satu orang Ketua Kontingen, satu orang Wakil Ketua Kontingen, 46 orang atlet, 13 orang pelatih,dan lima orang staf pendamping yang berasal dari 20 provinsi di Indonesia.

Tujuh cabang olahraga yaitu atletik, tenis meja, bulutangkis, sepak bola, bola basket, bola bocce dan renang yang akan diikuti oleh atlet SOIna.

Selain itu juga dihadiri dua perwakilan dari delegasi Indonesia yang akan ikut dalam pertemuan tingkat International Pemuda-pemudi atau "Global Youth Activation Summit" yaitu Yofan Aditia atlet bola Bocce dan Nadira Puteri Kusaeni yang merupakan duta besar muda dan relawan SOIna.

Dalam berbagai pertemuan di Athena, Nadira menjelaskan situasi dan kondisi anak-anak tuna grahita di Indonesia.

Anak-anak tuna grahita ini, katanya, berbeda dengan anak-anak normal pada umumnya.

Mereka memiliki kelambanan dalam berpikir dan belajar serta kesulitan dalam berbicara dan juga berkebutuhan khusus dengan tingkat IQ rendah.

"Cara untuk membangun gerak dan motoriknya adalah dengan olahraga dan seni. Olimpiade Khusus ini adalah kesempatan bagi atlet tuna grahita Indonesia untuk unjuk diri. Mereka juga bisa berprestasi," kata Nadira.(*)
(T.A025/A041)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011