terdapat sekitar 10 negara yang berkontribusi hingga sebesar 70 persen emisi dari penggunaan gas flare itu,
Jakarta (ANTARA News) - Bank Dunia menyatakan, tindakan untuk mereduksi gas flare di beberapa negara telah membantu upaya penyebaran emisi karbondioksida hingga sebesar 30 juta ton pada 2010.

"Sejak 2005, penggunaan gas flare telah menurun hingga 22 persen karena upaya dari sejumlah negara, juga karena dukungan signifikan dari Global Gas Flaring Reduction," kata Direktur Departemen Energi Berkelanjutan Bank Dunia, Vijay Iyer, dalam siaran pers Bank Dunia yang diterima di Jakarta, Selasa.

Gas flare adalah pipa pengangkut vertikal yang ditinggikan yang kerap ditemui di tempat seperti kilang minyak, penyulingan, dan pabrik gas alam.

Unit itu dinamakan demikian karena kerap menyemburkan kobaran api ke angkasa sebagai cara mengeliminasi gas buang yang tidak digunakan.

Selain itu, gas flare juga bertindak sebagai sistem keamanan seperti untuk melindungi peralatan pemrosesan gas dari keadaan kelebihan tekanan, serta untuk membakar total gas cadangan dalam situasi darurat.

Pada 2010, diperkirakan terdapat sekitar 10 negara yang berkontribusi hingga sebesar 70 persen emisi dari penggunaan gas flare itu, yaitu Rusia (26 persen), Nigeria (11 persen), Iran (8 persen), Irak (7 persen), Aljazair (4 persen), Angola (3 persen), Kazakhstan (3 persen), Libia (3 persen), Arab Saudi (3 persen), dan Venezuela (2 persen).

Namun, pengurangan penggunaan gas flare oleh sejumlah negara tersebut menunjukkan terdapat penurunan 13 miliar meter kubik pada 2010 dibanding tahun sebelumnya, atau setara dengan 30 juta ton emisi CO2.

Jumlah yang dihitung para peneliti Lembaga National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) Amerika Serikat itu juga dinilai setara dengan menghilangkan enam juta kendaraan dari jalan raya.

Program kemitraan GGFR dibuat untuk menyediakan kerangka dan mekanisme bagi para pihak pemerintahtan, perusahaan, dan pemangku kepentingan lainnya untuk berkonsultasi dan mengembangkan tindakan bersama untuk mengurangi hambatan utilisasi gas yang terkait dengan produksi minyak.

Dengan menyediakan alternatif yang dapat dijalankan dari penggunaan gas flare, GGFR membantu memperbaiki efisiensi energi, memperluas akses kepada energi, dan berkontribusi terhadap mitigasi perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan.

Bank Dunia mendukung upaya GGFR ini antara lain melalui lembaga Asosiasi Pembangunan Internasional (IDA) yang membantu Nigeria dan perusahaan energinya untuk mengkomersialisasikan dan mengembangkan pasar domestik untuk gas alam di bawah Nigeria Gas and Electricity Improvement Project.

(ANT.M040/ )

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011