Jakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengingatkan kepada masyarakat pentingnya vaksinasi dosis ketiga atau booster guna meningkatkan kekebalan tubuh dalam menangkal virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 yang telah bermutasi dengan berbagai varian, salah satunya Omicron.

“Ada kecenderungan setelah enam bulan pasti tingkat imunitas atau kekebalan akan turun. Sehingga perlu ada 'booster' ulang,” kata Sigit dalam keterangannya, Rabu.

Pernyataan itu disampaikan Sigit saat meninjau langsung vaksinasi serentak se-Indonesia bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Kantor Bupati Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar), Rabu.

Baca juga: Menkes sebut booster heterolog setengah dosis demi keamanan

Sigit memberikan kesempatan untuk masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi booster atau vaksin dosis penguat guna meningkatkan kembali imunitas masyarakat terhadap COVID-19.

"Masyarakat silakan yang belum vaksin untuk segera vaksin. Yang sudah dua kali namun sudah lewat dari enam bulan silakan daftar ikuti vaksin booster,” kata Sigit.

Pemerintah telah memulai program vaksinasi booster sejak Rabu (12/1). Vaksinasi booster diberikan untuk populasi yang telah menjalani vaksinasi primer atau dosis penuh di saat imunitas dan proteksi klinis telah menurun, yang ditemukan dengan zero survei. Tujuannya adalah mengembalikan efektivitas vaksin yang dirasa sudah tidak cukup efektif melindungi dalam konteks komunitas.

Dalam kesempatan tersebut, Sigit juga menekankan soal perlunya kedisiplinan serta penguatan penerapan protokol kesehatan (prokes) dalam kehidupan sehari-hari masyarakat dalam menjalankan aktivitas. Mulai dari memakai masker, mencuci tangan hingga menjaga jarak.

Jenderal bintang empat itu menegaskan, prokes harus diperhatikan lebih khususnya untuk wilayah yang sudah melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Ia pun meminta agar pendidikan yang dihadiri fisik oleh para pelajar tersebut disesuaikan dengan aturan yang ada. Dengan kata lain, setiap wilayah harus bisa menentukan apakah PTM sudah bisa berjalan 100 persen atau masih harus 50 persen.

"Karena memang di satu sisi anak-anak tentunya harus dapatkan pembelajaran secara langsung. Karena memang ini sangat penting bagi anak-anak. Sehingga tidak ada risiko learning loss dan juga risiko kemiskinan belajar atau learning poverty," papar Sigit.

Menurut Sigit, akselerasi vaksinasi dan penguatan prokes sebagai upaya untuk mencegah dan mengantisipasi penyebaran COVID-19 varian Omicron. Karena selain dari Imported Case (kasus impor), penyebaran jenis virus itu kini juga sudah ditemukan dari transmisi lokal.

"Tolong untuk yang belum vaksin segera vaksin dan yang sudah dua kali vaksin harus booster silakan laksanakan,” pintanya.

Mantan Kabareskrim Polri tersebut juga mengajak masyarakat menjadi prokes sebagai kebiasaan hidup sehari-hari yang tidak bole ditinggalkan. Demi melindungi diri dari varian COVID-19 yang terus berkembang, masyarakat disarankan untuk cek rutin swab antigen minimal seminggu sekali atau PCR.

“Selalu memastikan kita laksanakan cek rutin bila perlu swab antigen satu minggu sekali atau PCR. Itu menjadi kebiasaan yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa kita dalam kondisi sehat," tutur Sigit.

Dalam kegiatan tersebut, Sigit mengapresiasi animo masyarakat Kalimantan Barat yang datang untuk mengikuti vaksinasi COVID-19. Dari target 2.000 orang menjadi 24.000 orang yang divaksin.

“"Di Kubu Raya sendiri target vaksinasinya 2.000. Namun total hari ini 24.000 untuk seluruh wilayah Kalbar. Saya kira ini perlu saya apresiasi. Kita juga tadi tersambung secara nasional dan target kita hari ini minimal di angka 1 juta," kata Sigit.

Menurut Sigit, akselerasi percepatan vaksinasi merupakan hal yang harus terus dilakukan. Mengingat saat ini ada varian baru Omicron yang telah masuk ke Indonesia dan memberikan dampak adanya peningkatan laju pertumbuhan virus corona.

"Tentunya harus waspada karena ini terus meningkat. Jadi dalam kesempatan ini saya sampaikan pesan kepada seluruh masyarakat, bagi yang belum vaksin tolong segera vaksinasi. Pemerintah dalam hal ini Pemerintah Daerah (Pemda), TNI, Polri telah menyiapkan gerai-gerai,” ujar Sigit.

Pada kesempatan yang sama, Menkes Budi mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati, namun tidak panik dalam menghadapi COVID-19 varian Omicron. Varian itu kini paling banyak terdeteksi di wilayah DKI Jakarta.

“Ciri-ciri Omicron akan dilihat kenaikan kasus yang cepat dan tinggi. Kami sudah mulai lihat nasional naik dari 300 ke 1.400. Teman-teman harus terus waspada dan hati-hati tapi jangan panik," kata Budi.

Selain meninjau vaksinasi di Kalbar, Menkes dan Kapolri juga melakukan dialog interaktif secara virtual di beberapa wilayah Indonesia yang menggelar kegiatan akselerasi percepatan vaksinasi tersebut.

Baca juga: Kapolri minta Polda dan jajarannya maksimalkan vaksinasi COVID-19

Baca juga: Kemenkes: Vaksinasi penguat untuk tingkatkan efektivitas vaksin primer


 

 

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2022