Investor menjual saham Jepang karena mereka khawatir pasar AS akan jatuh karena Federal Reserve akan mencoba menaikkan suku bunga meskipun beberapa data ekonomi negatif
Tokyo (ANTARA) - Indeks Nikkei di Bursa Efek Jepang pada perdagangan Rabu ditutup turun 2,8 persen menjadi 27.467,23 poin atau terendah dalam lima bulan terakhir.

Penurunan indeks Nikkei terseret oleh anjloknya saham Sony Group dan Toyota Motor yang mengikuti jejak penurunan indeks Wall Street pada Selasa (18/1/2022).

Indeks utama Wall Street turun tajam dipengaruhi antara lain penurunan harga saham Goldman Sachs akibat realisasi pendapatan kuartalan yang di luar perkiraan, penurunan saham keuangan dan teknologi dan aksi jual di pasar karena peningkatan imbal hasil surat berharga AS.

"Investor menjual saham Jepang karena mereka khawatir pasar AS akan jatuh karena Federal Reserve akan mencoba menaikkan suku bunga meskipun beberapa data ekonomi negatif," kata manajer umum di departemen riset Tachibana Securities, Shigetoshi Kamada, seperti dikutip Reuters.

Saham Sony Group diperdagangkan merosot 12,79 persen dan menjadi perusahaan dengan kinerja saham terburuk di deretan indeks Nikkei.

Saham Toyota Motor turun 4,97 persen setelah produsen mobil itu memperkirakan target produksi akan meleset dari target produksi tahunan 9 juta kendaraan karena mengatasi kekurangan chip.

Sedangkan saham afiliasi Toyota, Denso turun sebesar 5,17 persen.

Perusahaan terkait chip Tokyo Electron dan Advantest masing-masing turun 6,06 persen dan 5,29 persen.

Saham produsen video game sesungguhnya di awal sesi perdagangan mengalami kenaikan seperti saham Konami Holdings terangkat 1,72 persen, namun saham Nintendo dan saham Bandai Namco Holdings menghentikan kenaikan awal yang dengan penurunan masing-masing sebesar 0,22 persen dan 0,32 persen.

Secara keseluruhan, tercatat hanya terjadi 12 kenaikan saham pada indeks Nikkei berbanding dengan 211 saham mengalami penurunan.

Volume saham yang diperdagangkan di papan utama Bursa Efek Tokyo adalah 1,51 miliar, dibandingkan dengan rata-rata 1,08 miliar dalam 30 hari terakhir.

Baca juga: IHSG diprediksi melemah, dipicu terpuruknya indeks saham Wall Street
Baca juga: Wall Street terpuruk dipicu kenaikan imbal hasil obligasi AS
Baca juga: Saham Jepang naik ikuti Wall Street, ditopang kesaksian Powell


Penerjemah: Royke Sinaga
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022