Jakarta (ANTARA/JACX) - Virus penyebab COVID-19, SARS-CoV-2 varian Omicron (B.1.1.529) yang pertama kali dilaporkan ke WHO dari Afrika Selatan pada 24 November 2021 telah menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia.

Penyebaran virus corona baru itu (pandemi) selalu diikuti dengan penyebaran informasi (infodemi), termasuk dengan kemunculan terbaru yaitu Omicron.

Di Facebook, teradapat unggahan yang menyebut nama "Omicron" berarti "akhir zaman" dalam bahasa Yunani. Omicron diklaim berasal dari gabungan kata "Omega" yang berarti "akhir" dan "chronos" yang berarti "waktu."

Berikut narasi yang terdapat dalam unggahan tersebut:

"Apa arti Omicron?
OMI OMNI OMEGA ADALAH BAHASA YUNANI UNTUK (akhir)
CRON CHRON CHRONOS ADALAH BAHASA YUNANI UNTUK (Waktu)
JADI OMICRON ADALAH VIRUS 'AKHIR ZAMAN' SEGERALAH BERTOBAT"


Namun, benarkah Omicorn memiliki arti akhir zaman dan terkait dengan varian baru virus SARS-CoV-2?
 
Unggahan hoaks yang menyebut nama "Omicron" untuk varian baru virus penyebab COVID-19 berarti "akhir zaman" dalam bahasa Yunani. (Facebook)


Penjelasan:
Menurut dosen Studi Yunani dan Klasik di Universitas St. Andrews Inggris Olaf Almqvist, Omicron adalah bahasa Yunani untuk 'o kecil' (o mikron) sebagai lawan dari omega yang berarti 'besar’, demikian dilaporkan Reuters.

Rujukan yang menyebut omicron berarti 'akhir zaman' adalah salah dan didasarkan pada kesalahan membaca omicron sebagai senyawa singkat, di mana om adalah singkatan dari omega (huruf terakhir dari alfabet Yunani) dan kron untuk chronos (bahasa Yunani untuk waktu).

Pada Mei 2021, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan varian virus yang menjadi perhatian (Variants of Concern/VoC atau Variants of Interest/VoI) akan diberi nama menggunakan huruf alfabet Yunani.

Omicron adalah varian kelima yang diberi nama oleh WHO, setelah Alpha, Beta, Gamma, dan Delta dan menjadi varian yang diperhatikan secara khusus. Penggunaan alfabet Yunani juga bertujuan tidak ada negara yang terdiskreditkan karena semula penamaan varian virus corona baru diambil dari nama negara tempat varian itu ditemukan.

Namun, beberapa varian lain yang juga mendapatkan label dari huruf Yunani tidak mencapai tingkat klasifikasi sebagai varian yang diperhatikan.

Selain itu, WHO juga melewatkan dua huruf tepat sebelum Omicron, yaitu "Nu" dan "Xi", yang mengarah ke spekulasi tentang apakah "Xi" dihindari untuk menghormati presiden China, Xi Jinping.

Menurut juru bicara WHO, Tarik Jasarevic, ‘Nu’ terlalu mudah dikacaukan dengan ‘baru’ dan 'Xi' tidak digunakan karena itu adalah nama belakang yang umum di negara tertentu.

Klaim: Omicorn berarti ‘akhir zaman’ dalam Bahasa Yunani
Rating: Disinformasi

Cek fakta: Hoaks! Vaksinasi merupakan program genosida dan menyebabkan kemandulan

Baca juga: Sinovac pelajari perkembangan kasus Omicron di Indonesia

Baca juga: Jubir: Kasus konfirmasi COVID-19 catat angka tertinggi sejak Oktober

Pewarta: Tim JACX
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2022