Ada beberapa titik yang datarannya jauh di bawah permukaan laut
Jakarta (ANTARA) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut kondisi tanah di Ibu Kota yang sebagian besar di bawah permukaan laut membuat banjir yang menimpa puluhan RT belum kunjung surut dalam waktu enam jam setelah hujan reda.

"Mungkin ada beberapa titik yang memang datarannya sangat rendah. Ada beberapa titik yang datarannya jauh di bawah permukaan laut. Itu memang pengecualian yang seperti itu," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Rabu.

Meski demikian, Riza mengklaim secara umum banjir dan genangan yang terjadi di dataran normal bisa dipastikan surut kurang dari waktu enam jam seperti yang ditargetkan oleh Anies Baswedan, walaupun Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi adanya peningkatan curah hujan di bulan Januari dan Februari 2022 dibanding bulan Desember 2021 lalu.

"Memang ini ada peningkatan intensitas hujan di Januari ke Februari ini dibandingkan Desember. Untuk itu, kami minta masyarakat lebih hati-hati. Pastikan kesiapsiagaan. Warga yang selama ini daerahnya berpotensi adanya genangan atau banjir, semua harus hati-hati," ucap dia.

Terkait warga yang mengungsi, Riza menyebut saat ini jajaran Pemprov DKI telah menanganinya dengan menyiapkan bantuan tempat pengungsian hingga kebutuhan logistik.

"Kami, jajaran BPBD, satgas kebencanaan, TNI-Polri, hingga penggiat sosial kemanusiaan sudah memahami tugas masing-masing, menyiapkan dukungan, peralatan, dan aparat yang di lapangan sudah stand by," ucapnya.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI, pada Rabu ini pukul 09.00 WIB, terdapat 64 RT yang terendam banjir hingga satu meter yang tersebar di Jakarta Barat.

Kemudian pada pukul 12.00 WIB, titik banjir bertambah menjadi 93 RT. Berdasarkan pembaharuan data per pukul 15.00 WIB, titik banjir kembali bertambah menjadi 102 RT.

Petang tadi, banjir masih menggenang di 77 RT. Terdapat 1.194 warga terdampak banjir mengungsi di 16 lokasi seperti musala, RPTRA, kantor sekretariat RW, hingga rumah susun.

Pemprov DKI mencatat curah hujan yang terjadi sejak Selasa, 18 Januari kemarin tergolong ekstrem. Curah hujan di Kemayoran tercatat mencapai 204 milimeter, di Teluk Gong 193 milimeter, di Pulomas 177 milimeter, dan Kelapa Gading 163 milimeter.
Baca juga: Sumur resapan dianggap tak efektif atasi banjir di Jakarta
Baca juga: Korban banjir di Tegal Alur andalkan satu dapur darurat
Baca juga: BPBD DKI salurkan logistik untuk korban banjir

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022