Diduga memang berisi uang miliaran rupiah karena akan digunakan untuk mengisi ATM. Tapi kami masih mendalami semuanya.
Surabaya (ANTARA News) - Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya menyelidiki kasus hilangnya mobil berisi uang ATM yang nilainya sekitar Rp1 miliar di Royal Plaza, Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Jumat.

"Kami masih melakukan penyelidikan dan memburu mobil yang dibawa kabur pencuri. Kasus ini bukan perampokan, tapi pencurian. Hanya saja di dalam berisi uang yang nilainya besar," ujar Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Coki Manurung ketika dikonfirmasi wartawan melalui ponselnya.

Mobil jenis Mitsubishi L-300 bernomor polisi B-9828-NU dengan nomor lambung 153 tersebut milik Certis Cisco, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pengamanan perbankan.

Mobil yang hendak mengisi uang di mesin ATM milik CIMB Niaga di lantai UG itu raib. Dari informasi yang dihimpun, ada tiga atau empat penumpang yang turun dari mobil, terdiri dari seorang sopir, teknisi, dan petugas keamanan. Mereka keluar bersamaan untuk memeriksa mesin ATM yang berada di dalam mal.

Namun, usai memeriksa mesin ATM dan kembali ke tempat parkir, mobil berwarna biru itu tidak ada di tempat semula. Diduga ketika para penumpangnya turun, pencuri sudah mengincarnya dan membawa kabur mobil berisi uang miliaran rupiah tersebut.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Indarto saat dikonfirmasi membenarkan bahwa mobil itu dibawa kabur oleh orang tidak dikenal.

"Masih dalam tahap penyelidikan. Diduga memang berisi uang miliaran rupiah karena akan digunakan untuk mengisi ATM. Tapi kami masih mendalami semuanya," papar dia.

Pihaknya saat ini juga masih menunggu hasil olah tempat kejadian perkara serta melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi, termasuk penumpang yang berada di dalam mobil.

Dari informasi yang dihimpun, mobil memang tidak parkir di areal parkir, namun di parkir sementara di areal "drop off" dekat pintu sebelah selatan.

Pencarian mobil yang dibawa kabur juga tidak hanya dilakukan oleh polisi. Pasukan dari POM TNI AD juga melakukan penanganan karena diantara petugas pengamanan Cisco adalah personel TNI AD.

(PSO-165)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011