Jakarta (ANTARA) - Keunggulan dua set yang dipegang Daniil Medvedev tak membuat Nick Kyrgios pasrah akan keadaan, ia justru mendapat tekanan balik dari petenis tuan rumah itu dan kehilangan satu set di babak kedua Australian Open, Kamis.

Petenis peringkat dua asal Rusia itu harus bekerja keras selama hampir tiga jam untuk mengembalikan keunggulan di Rod Laver Arena yang berakhir dengan skor 7-6(1), 6-4, 4-6, 6-2 pada pertemuan ketiga mereka.

"Saya datang untuk memenangkan pertandingan ini dan saya senang bisa mewujudkannya. Tadi sebenarnya pertandingan yang lucu karena kami sama-sama melontarkan servis kuat, tapi di set kedua dan keempat saya bisa menahan serangannya di saat yang krusial," kata Medvedev.

Hasil ini sekaligus membayar dua kekalahan yang sebelumnya dialami Medvedev dari Kyrgios pada tahun 2019 di Washington dan Italy Open, demikian catatan ATP Tour menyebutkan.

Baca juga: Kyrgios atur pertemuan lawan Medvedev di babak kedua Australian Open 

Kyrgios melakukan serangan balik dengan penuh semangat di berbagai kecepatan yang ia miliki untuk mengganggu ritme Medvedev dari baseline.

Pertandingan berlangsung seru di set ketiga saat Kyrgios unggul 4-3 lewat pukulan keras dan akurat ke baseline Medvedev. Ia juga tak segan untuk maju ke depan net untuk membuat pengembalian yang membuat lawannya kebingungan akan arah bola.

Namun masuk set keempat, Medvedev terbukti lebih piawai karena selalu punya cara untuk menghalau serangan petenis peringkat ke-115 itu. Petenis unggulan kedua itu melepaskan 68 winner dalam usahanya membungkam aksi Kyrgios.

Tuntas menundukkan Kyrgios, Medvedev memperpanjang rekor kemenangannya di lapangan keras Grand Slam dengan 13-1 yang dibukukan dari Australian Open dan US Open 2021.

Pada babak 32 besar, Medvedev akan menghadapi petenis Belanda Botic van de Zandschulp yang lolos dari babak kedua setelah lawannya mundur di tengah pertandingan. 

Baca juga: Sabar jadi kunci Medvedev atasi Laaksonen 
Baca juga: Gelar US Open buat Medvedev lebih percaya diri hadapi Australian Open 

 

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2022