Jakarta (ANTARA/JACX) - Penyebaran virus corona baru, SARS-CoV-2, penyebab COVID-19 memunculkan kewajiban baru bagi kelompok masyarakat yang sering beraktivitas di luar rumah.

Mereka yang harus bepergian karena pekerjaan misalnya, berarti akan sering menjalani tes usap (swab test).

Tes usap digunakan untuk mendeteksi apakah seseorang terinfeksi virus penyebab COVID-19, termasuk varian-varian barunya, ataukah tetap kebal terhadap virus.

Namun, terdapat informasi di Facebook yang menyebut tes usap dapat merusak kelenjar pineal, yang terletak di dekat pusat otak.

Berikut narasi yang terdapat pada unggahan tersebut:
"Tak henti-hentinya diingatkan…
Ini efek test swab…
Contoh nya merusak kelenjar Piniel dinding serabut perasa..
Hingga rasa takut makin bertambah. Hilangnya kepekaan."


Namun, benarkah tes usap dapat menyebabkan kerusakan kelenjar pineal?
 
Unggahan hoaks yang menyebut tes usap COVID-19 merusak kelenjar pineal. (Facebook)


Penjelasan:
Berdasarkan penelusuran ANTARA, foto pada unggahan tersebut pertama kali disebarkan oleh akun Facebook Syafiq Ali Matar (https://www.facebook.com/groups/149075919292674/permalink/794420878091505/).

Warga Malaysia itu mengeluhkan hidungnya berdarah setelah mengikuti tes usap COVID-19.

Dilansir dari media lokal Malaysia berbahasa China, sinchew.com.my, (https://www.sinchew.com.my/20220116/%E7%BD%91%E5%8F%8B%E7%94%B3%E8%AF%89%E8%A2%AB%E6%8D%85%E9%BC%BB%E5%90%8E%E5%A4%A7%E9%87%8F%E5%87%BA%E8%A1%80%EF%BC%8C%E5%87%AF%E9%87%8C%EF%BC%9A%E9%BC%BB%E4%B8%AD%E9%9A%94%E5%81%8F%E6%9B%B2/), Menteri Kesehatan Malaysia, Khairy Jamaluddin mengatakan dugaan awal terhadap gejala yang dialami Syafiq Ali adalah dinding hidung (septum) tinggi.

Namun, pihak berwajib di Malaysia akan menyelidiki apakah petugas medis yang melakukan tes usap terhadap Syafiq terlalu keras saat melakukan tugasnya sehingga menyebabkan pasien terluka.

Tes usap yang digunakan untuk menguji COVID-19 dilakukan dengan cara memasukkan alat penyeka sejajar dengan dasar hidung untuk mengambil sampel dari nasofaring. Alat penyeka akan menemukan sampel uji di antara pangkal tengkorak dan langit-langit lunak.

Alat penyeka tidak mengambil sampel dari pelat cribriform yang membentuk atap rongga hidung.

Sementara, kelenjar pineal adalah kelenjar di dalam otak yang berfungsi menghasilkan hormon melatonin.

Secara anatomis tidak mungkin tes COVID-19 digunakan sedemikian rupa sehingga mencapai otak.

Klaim: tes usap menyebabkan kerusakan kelenjar pineal
Rating: Disinformasi

Cek fakta: Hoaks! Omicron berarti 'akhir zaman' dalam Bahasa Yunani

Baca juga: Tes usap dilakukan tiap pekan di 10 persen sekolah yang laksanakan PTM

Baca juga: Dokter: Masyarakat jangan lakukan tes antigen tanpa bantuan ahli

Pewarta: Tim JACX
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2022