Jakarta (ANTARA) – Sejumlah lini bisnis asuransi dinilai potensial untuk ditingkatkan dan mampu berkontribusi positif kepada portofolio agregat reasuransi pada 2022.

Direktur Teknik dan Operasi PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) (Indonesia Re), Erickson Mangunsong menjelaskan, untuk menghadapi tantangan industri pada 2022, pihaknya sudah bersiap dengan salah satu strateginya mengembangkan produk-produk yang bertumbuh tinggi dari sisi demand dan sesuai dengan risk appetite perusahaan.

"Saat ini Indonesia Re aktif mengembangkan produk-produk asuransi kesehatan individu yang dapat diserap oleh pasar asuransi Indonesia. Produk Individu memiliki demand yang cukup tinggi dan kinerja bisnis yang baik sehingga produk jenis ini dapat menjadi booster untuk pertumbuhan Industri asuransi nasional" paparnya.

Menurutnya, produk asuransi kesehatan individu akan dipertahankan menjadi fokus dan penunjang portofolio Indonesia Re.

“Khusus untuk produk yang belum memberikan hasil optimal akan dilakukan reviu dari berbagai aspek termasuk kontrak, pricing, struktur reasuransi dan keselarasan dengan adanya penyesuaian risk appetite Perusahaan pada 2022" tambahnya.

Sementara itu, Direktur Utama Indonesia Re Benny Waworuntu mengatakan, dengan kondisi tersebut, pihaknya juga memperkuat tata kelola agar kelincahan atau agility perusahaan lebih baik dalam mengadapi situasi yang masih dihadapkan pada ketidakpastian sebagaimana terjadi sejak awal pandemi Covid-19 mendera.

Agility ini penting. Sekarang setiap bulan [kondisi ekonomi] bisa berubah. Itu beberapa pelajaran yang menjadi catatan buat kami,” ungkapnya.

Pihaknya pun meningkatkan kualitas pencadangan menjadi lebih baik dan prudent, baik pencadangan teknis, klaim, maupun premi secara disiplin untuk mengantisipasi risiko pada 2022. Indonesia Re pun masih akan melanjutkan program efisiensi agar bisa mengelola arus kas dengan lebih baik.

Dia menambahkan sejumlah langkah tersebut diambil Indonesia Re untuk memastikan bisnis yang dijalankan lebih berkelanjutan atau sustainable.

Dihubungi terpisah, Vice Chairman for Information and Applied Technologies Affairs Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody Dalimunthe mengungkapkan bahwa asuransi harta benda dan asuransi kendaraan bermotor diproyeksikan akan menjadi penyumbang pendapatan terbesar pada 2022.

"Kedua produk asuransi ini meng-cover obyek pertanggungan yang dimiliki oleh hampir semua penduduk," ujarnya.

Oleh karena itu, tantangannya bagi perusahaan asuransi saat ini adalah harus dapat menghadirkan produk yang unik dan bernilai tambah guna menarik lebih banyak konsumen.

"[Perusahaan asuransi] harus dapat menawarkan produk-produk yang lebih inovatif dan mampu mengoptimalkan penjualan ke depannya," tambahnya.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2022