Seoul (ANTARA) - Saham-saham Korea Selatan (Korsel) turun pada perdagangan Jumat pagi, berada di lintasan untuk penurunan mingguan terbesar dalam empat bulan, terbebani kekhawatiran inflasi yang memanas dan pengetatan kebijakan agresif Federal Reserve (Fed) AS, sementara won maupun imbal hasil obligasi turun.

Indikator utama Bursa Efek Korea, Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) melemah 19,89 poin atau 0,69 persen, menjadi diperdagangkan di 2.842,79 poin pada pukul 02.14 GMT, menuju penurunan sesi keenam dalam tujuh sesi terakhir.

KOSPI berada di jalur untuk penurunan mingguan 2,76 persen, yang paling tajam sejak pekan yang berakhir 1 Oktober.

Di antara saham-saham kelas berat, Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing terpangkas 1,31 persen dan 3,60 persen, sementara LG Chem melemah 0,72 persen.

Kekhawatiran bahwa The Fed akan secara agresif menaikkan suku bunga tahun ini berdampak pada pasar, dengan investor cemas menunggu pertemuan kebijakan bank sentral AS minggu depan.

Baca juga: Saham Korsel dibuka naik tipis, di jalur akhiri aksi jual lima hari

Volatilitas di KOSPI telah meningkat dalam beberapa minggu terakhir menjelang penawaran umum perdana LG Energy Solution.

Sementara itu data bea cukai menunjukkan ekspor Korea Selatan selama 1-20 Januari melonjak 22 persen dari periode sama tahun sebelumnya, tetapi itu tidak banyak mengangkat pasar.

Investor asing adalah penjual bersih saham senilai 229,7 miliar won (192,66 juta dolar AS) di papan utama.

Won dikutip pada 1.193,3 per dolar di platform penyelesaian transaksi dalam negeri, 0,08 persen lebih rendah dari penutupan sehari sebelumnya.

Dalam perdagangan luar negeri, won dikutip pada 1.192,9, sedangkan dalam perdagangan non-deliverable forward, kontrak satu bulannya dikutip pada 1.193,2.

Di pasar uang dan utang, kontrak berjangka Maret pada obligasi pemerintah tiga tahun naik 0,17 poin menjadi 108,29. Sedangkan imbal hasil acuan obligasi Pemerintah Korea 10-tahun turun 4,8 basis poin menjadi 2,509 persen.

Baca juga: IHSG diprediksi beragam di tengah minimnya sentimen domestik-global

Baca juga: Saham Jepang ikuti Wall Street lebih rendah, sektor teknologi tertekan

Baca juga: Pasar saham Asia jatuh setelah Wall Street melemah


 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022