Bogor (ANTARA News) - Institut Pertanian Bogor bersama the International Union for Conservation of Nature (IUCN), akan selenggarakan simposium antarbangsa mengenai konservasi flora (tumbuhan) dan fauna (satwa) yang terancam punah.

Ketua Panitia Penyelenggara Simposium Dr Mirza D Kusrini dalam penjelasan di Bogor, Minggu mengatakan, kegiatan yang akan berlangsung pada Senin (4/7) di kampus IPB Darmaga itu, akan diikuti 250 peserta, dengan menampilkan 15 pembicara internasional dan nasional.

Para peserta, katanya, terdiri atas berbagai kalangan yang menangani konservasi, termasuk peneliti, lembaga swadaya masyarakat (LSM), pemerintah, praktisi dan pemerhati dalam simposium bertema "Issues in Global Species Conservation Effort" itu.

Mirza D Kusrini, dosen Fakultas Kehutanan IPB yang juga merupakan salah satu anggota "Steering Committee" (SC) IUCN, organisasi yang mengurus upaya konservasi pada level global, menambahkan bahwa simposium ini menjadi peristiwa yang penting bagi kemajuan upaya konservasi flora dan fauna yang terancam punah, khususnya jenis-jenis yang berasal dari Indonesia.

Dikemukakannya, bahwa upaya konservasi spesies di berbagai belahan dunia selalu mengalami permasalahan dan kendala karena keberadaan spesies-spesies satwa dan tumbuhan liar sering terkalahkan oleh pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan.

Menurut dia, Indonesia telah membuat daftar spesies prioritas konservasi.

Upaya konservasi jenis di Indonesia, kata dia, juga telah dilakukan dengan penetapan peraturan dan undang-undang perlindungan tumbuhan dan satwa liar serta penetapan kawasan-kawsan konservasi.

Karena itu, katanya, simposium yang diselenggarakan bersama oleh Fakultas Kehutanan IPB dan IUCN Species Survival Commission, serta The Nature Conservancy itu bertujuan untuk mempertemukan peneliti dan praktisi konservasi yang bekerja di Indonesia dengan anggota IUCN-Spesies Survival Commission guna membahas isu-isu konservasi global.

Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk saling berbagi pelajaran dari berbagai proyek konservasi yang berlangsung di dunia dan mengembangkan usaha baru yang segar guna membendung penurunan dan mencegah kepunahan spesies lebih lanjut di Indonesia dan negara lain.

Ia mengatakan, IPB memahami pentingnya bidang konservasi ini dan sejak lama membuka program studi konservasi sumberdaya hutan untuk diploma, sarjana, magister dan doktor.

Program studi konservasi ini diampu oleh Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, di mana alumni program studi ini telah banyak berkiprah dalam bidang konservasi pada berbagai lembaga dan organisasi di Indonesia.

Ia menambahkan, dalam simposium tersebut peserta dapat pula mempelajari hasil-hasil penelitian dan kemajuan upaya-upaya konservasi, yang dituangkan dalam bentuk poster dan makalah.

Pameran foto-foto satwa dan tumbuhan Indonesia diselenggarakan bersamaan dengan Simposium dan dapat dinikmati oleh umum di lobi Aula Andi Hakim Nasoetion kampus IPB Darmaga.

Karya fotografer Indonesia terkemuka Riza Marlon, katanya, dipamerkan bersama-sama dengan foto-foto mahasiswa dan staf IPB.(*)

(ANT-053/S016)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011