dengan adanya peningkatan menjadi empat kali dalam setahun akan membantu mewujudkan swasembada pangan
Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung siap meningkatkan indeks pertanaman menjadi empat kali tanam padi dalam setahun pada 2022 sebagai upaya mewujudkan swasembada pangan.

"Untuk pelaksanaan empat kali tanam padi dalam setahun, sesuai anjuran Kementerian Pertanian telah dilakukan sejak tahun lalu dan tahun ini akan diperluas penerapannya," ujar Plt Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Lampung, Kusnardi di Bandarlampung, Jumat.

Menurutnya, dengan adanya empat kali tanam padi dalam satu tahun, diharapkan akan meningkatkan produktivitas padi di Lampung.

"Indeks pertanaman padi Lampung ini masih di bawah dua, jadi dengan adanya peningkatan menjadi empat kali dalam setahun akan membantu mewujudkan swasembada pangan," katanya.

Ia menjelaskan, pada tahun sebelumnya ada tiga kabupaten yang telah melakukan tanam padi empat kali dalam setahun yakni di Kabupaten Lampung Selatan, Lampung Tengah, dan Waykanan.

Baca juga: Mentan: Kegiatan IP 400 akan diperluas untuk dongkrak produksi padi

"Ketiga daerah itu sudah mencoba melakukan empat kali tanam dan memang produksi cukup baik, tapi ada sejumlah masalah salah satunya meningkatnya organisme pengganggu tanaman (OPT) karena sepanjang tahun ada tanam padi," ucapnya.

Dia melanjutkan, untuk mengantisipasi OPT, petani diharapkan ada pergantian varietas saat menanam.

"Yang ditanam empat kali dalam setahun ini tidak serta merta hanya padi tapi bisa jagung dan lainnya, ini untuk mencegah adanya OPT dan kekurangan air pada lahan pertanian. Selain itu perilaku petani untuk bekerja keras harus ditingkatkan kembali," ujarnya.

Ia mengatakan akan menambah  luasan target tanam 1.000 hektare di setiap kabupaten.

"Kemarin kita ajukan hanya 1.900 hektare di beberapa daerah sentra pertanian, namun pengajuan tersebut ditolak karena potensi Lampung luas jadi tahun ini ditargetkan di setiap kabupaten target luasan tanam padi sekitar 1.000 hektare dan ini jadi perhatian pemerintah tahun ini," katanya.

Baca juga: IP400, terobosan mendongkrak produksi padi nasional

Diketahui Provinsi Lampung sebagai salah satu daerah penghasil produk pertanian seperti ubi kayu, jagung, padi, dan beragam produk hortikultura. Memiliki luas baku sawah seluas 361.699 hektare dan pada tahun 2019 panen padi mencapai 464.103 hektare dengan produktivitas 2,16 juta ton gabah kering giling (GKG) atau setara dengan 1,24 juta ton beras, dan pada tahun 2021 angka sementara produksi padi adalah 2,47 juta ton gabah kering giling.

Sedangkan bila di konversi menjadi beras konsumsi masyarakat tercatat pada 2021 produksi beras Lampung diperkirakan mencapai 1,41 juta ton dengan luas panen padi 490,59 ribu hektare dan target tanam padi Lampung diperkirakan mencapai tiga juta ton untuk memenuhi kebutuhan pangan Lampung dan sejumlah daerah.


Baca juga: Mentan harapkan Lampung dapat kembangkan pertanian modern
Baca juga: BPTP Lampung kembangkan varietas unggul lokal padi Ampai Merah
Baca juga: Bendungan Way Sekampung dukung produktivitas pertanian Lampung

 

Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2022