Pasar mengikuti Wall Street dan saham terkait chip menjadi target aksi jual setelah kerugian Nasdaq
Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Jepang jatuh pada akhir perdagangan Jumat, terpukul oleh kerugian di ekuitas kelas berat teknologi setelah Nasdaq merosot 1,3 persen semalam karena kekhawatiran inflasi dan suku bunga yang lebih tinggi mengurangi sentimen risiko.

Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) ditutup 0,90 persen atau 250,67 persen lebih rendah menjadi 27.522,26 poin, setelah turun lebih dari 2,0 persen di awal sesi. Indeks Topix yang lebih luas turun 0,59 persen atau 11,35 persen menjadi 1.927,18 poin.

Nikkei kehilangan 2,86 persen untuk minggu ini, terbesar dalam tujuh minggu, sementara Topix turun 3,03 persen dalam pekan terburuk dalam delapan minggu.

"Pasar mengikuti Wall Street dan saham terkait chip menjadi target aksi jual setelah kerugian Nasdaq," kata Kazuharu Konishi, kepala ekuitas di Mitsubishi UFJ Kokusai Asset Management, dikutip dari Reuters.

"Tidak akan ada komentar positif atau negatif tentang suku bunga AS dari pejabat senior Federal Reserve sampai FOMC (Komite Pasar Terbuka Federal) minggu depan, sehingga investor akan tetap berhati-hati."

Indeks-indeks utama Wall Street ditutup melemah tajam semalam, karena investor mempertimbangkan apakah ekuitas murah sekali setelah aksi jual mengawali tahun yang telah melihat Nasdaq jatuh ke wilayah koreksi.

Saham-saham terkait chip memimpin kerugian, dengan Tokyo Electron anjlok 6,2 persen, Advantest jatuh 3,98 persen dan Shin-Etsu Chemical merosot 2,07 persen.

Toyota Motor turun 2,48 persen setelah produsen mobil tersebut mengatakan akan memperlambat produksi di 11 pabrik di Jepang karena meningkatnya infeksi COVID-19 di antara para pekerjanya dan mereka yang berada di pemasok suku cadang.

Ketika infeksi virus corona melonjak ke rekor, prefektur barat Jepang Osaka dan dua wilayah tetangga diharapkan untuk bergabung dalam deklarasi langkah-langkah pencegahan COVID yang meluas, yang sudah mencakup ibu kota Tokyo dan selusin wilayah lainnya.

Meskipun diperkirakan ada pembatasan yang lebih luas, saham maskapai penerbangan dan kereta api memperoleh keuntungan tertinggi di antara 33 sub-indeks industri bursa, masing-masing terangkat 3,84 persen dan 1,54 persen.

ANA Holdings melonjak 3,73 persen dan Keisei Electric Railway terangkat 3,48 persen.

Baca juga: Saham Australia ditutup jatuh, catat minggu terburuk dalam setahun
Baca juga: Saham Korea Selatan bersiap untuk minggu terburuk dalam hampir 4 bulan
Baca juga: Saham Jepang ikuti Wall Street lebih rendah, sektor teknologi tertekan

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022