Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah cq Kementerian Perdagangan melakukan revitalisasi pasar Kewapante di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) -- yang terletak di dekat perbatasan wilayah Indonesia dan Timor Leste -- untuk menjadi salah satu pasar tradisional percontohan, yang dikelola dengaan baik.

Mendag Mari E Pangestu melalui siaran pers yang diterima ANTARA, di Jakarta, Minggu, mengatakan Kementerian Perdagangan di bawah program pasar percontohan akan melakukan pendampingan terhadap pedagang dan pengelola pasar Kewapante selama tiga tahun, sampai tahun 2013.

"Untuk itu dukungan terhadap program ini serta komitmen untuk kerja keras diperlukan dari seluruh pihak terkait, agar pasar percontohan itu dapat berhasil sesuai harapan, demi masyarakat Sikka," kata Mendag dalam lawatannya ke Sikka akhir pekan (2/7).

Pasar Kewapante, Sikka, berdiri pada tahun 1974. Pasar itu berdiri di atas lahan seluas 2,5 hektare, dengan luas bangunan sekitar 3273,82 m2. Pasar tersebut menampung sekitar 800 pedagang yang dikelola oleh 20 orang.

Pasar tersebut membutuhkan banyak perbaikan terutama terkait pemenuhan ruang untuk berdagang. Apalagi para pedagang pendatang telah memenuhi area sekitar pasar hingga memenuhi jalanan, yang mengganggu lalu lintas.

Oleh karena itu, revitalisasi pasar tersebut akan difokuskan pada perbaikan jumlah ruang untuk area pedagang yang disesuaikan dengan data jumlah pedagang dan akan dilakukan zonasi area pedagang berdasarkan komoditas dagangan. Selain itu perbaikan pasar, juga akan mempertimbangkan kebutuhan ruang untuk menampung pedagang temporer pada hari pasar, di samping ruang lain untuk fasilitas pendukung.

Kemendag juga akan melakukan perbaikan fisik infrastruktur pasar karena Pasar Kewapante belum memiliki jalan kendaraan bermotor, jalur pejalan kaki, saluran air/drainase tapak, sistem mekanikal elektrikal, serta sumber air yang mencukupi.

Secara garis besar perbaikan pasar itu meliputi perencanaan tata letak bangunan yang mengacu kepada pola tata bangunan eksisting, perencanaan sirkulasi pejalan kaki, akses dan jalur dalam tapak, sirkulasi kendaraan bermotor, sirkulasi kendaraan bongkar muat, sirkulasi sampah, pembuatan area terbuka hijau, perbaikan struktur atap los, penambahan atap sekunder di bawah atap utama, pembangunan los, kios, perencanaan sistem saluran air dan mekanikal elektrikal.

Pasar kewapante merupakan pasar tradisional ke-10 yang dikunjungi Mendag, setelah sembilan pasar sebelumnya yaitu pasar Pangururan di Samosir (Sumut), pasar Lambocca di Bantaeng dan asar Pattalassang di Takalar (Sulsel), pasar Grabag di Purworejo dan pasar Cokro Kembang di Klaten (Jateng), pasar Minulyo di Pacitan (Jatim), pasar Agung di Denpasar(Bali), pasar Panorama (Bengkulu), pasar Skow di Jayapura (Papua).

Selain mengunjungi pasar di Sikka, dalam kunjungan kerjanya ke NTT, Mendag juga meninjau pasar Perbatasan Mato?ain di Atambua Belu. Pasar Perbatasan ini belum termasuk dalam program pasar percontohan tahun ini, namun akan dikaji untuk ikut dalam program revitalisasi pasar percontohan di Kemendag pada masa depan.

Selain itu Mendag juga melakukan kunjungan ke sentra tenun ikat dan industri pemintalan di desa Nita, sekaligus menyerahkan secara simbolis Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) kepada pengrajin di Sembilan desa di Sikka.  (R016/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011