Kuala Simpang (ANTARA News) - Gubernur Aceh Irwandi Yusuf mengajak masyarakat untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga kewibawaan dan marwah Aceh sebagai daerah "Serambi Mekah".

"Menjaga kewibawaan dan marwah bumi Aceh sebagai Serambi Mekah hanya bisa dilakukan dengan cara menjadi muslim yang baik," katanya di Kuala Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang, Minggu malam.

Hal tersebut disampaikan di sela-sela pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXX tingkat provinsi yang diikuti kafilah dari 23 kabupaten dan kota di wilayah itu.

Menjadi muslim yang baik, kata Gubernur disamping cara menjaga kesalehan spritual dengan menuruti segala perintah dan larangan agama, juga tidak kalah penting melalui kesalehan sosial.

"Disamping itu juga kita harus menjadi orang yang dapat memberi manfaat bagi masyarakat lainnya," kata Irwandi Yusuf menjelaskan.

Pembukaan MTQ XXX tingkat provinsi itu dihadiri sejumlah pimpinan kabupaten dan kota serta ribuan masyarakat di daerah yang berbatasan dengan Provinsi Sumatera Utara tersebut.

Gubernur mengatakan dengan berbagai kegiatan keagamaan yang diselenggarakan maka tidak hanya upacara serimonial, tapi harus diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat.

"Saya berharap MTQ ini menjadi momentum untuk menyegarkan kembali semangat kita guna mencintai, mempelajari dan mengamalkan Al Quran sebagai sumber dari segala hukum dalam kehidupan," katanya.

Dipihak lain, Gubernur menyatakan salah satu fenomena saat ini adalah banyaknya pembangunan masjid di Aceh namun rumah ibadah tersebut hanya terisi penuh pada pelaksanaan shalat Jumat dan hari raya.

"Fenomena itu harus menjadi perhatian kita bersama dengan harapan agar ke depan setiap masjid dapat dipenuhi oleh pelaksanaan shalat lima waktu," katanya lagi.

Selain itu, Gubernur juga menilai kecintaan masyarakat terhadap Al Quran sebagai salah satu kearifan lokal di Aceh saat ini mulai tercabut.

"Hal itu dapat dilihat dari pengajian Al Quran yang sering terdengar setelah shalat maghrib di Aceh waktu lalu namun kini mulai menghilang," katanya. (A042/H011/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011