Mata uang Asia kembali positif di tengah optimisme bahwa Yunani telah berhasil mengatasi permasalahan utangnya paling tidak untuk jangka pendek.
Jakarta (ANTARA News) - Mengawali awal semester ke dua 2011, mata uang rupiah bergerak positif naik 27 poin, Senin pagi terhadap dolar AS seiring dengan optimisme Yunani yang telah berhasil mengatasi utangnya.

Nilai tukar rupiah Senin pagi terhadap dolar AS naik 27 poin menjadi Rp8.516 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya senilai Rp8.543.

"Mata uang Asia kembali positif di tengah optimisme bahwa Yunani telah berhasil mengatasi permasalahan utangnya paling tidak untuk jangka pendek," ujar pengamat pasar uang dari universitas MA Chung Malang, Muhammad Doddy di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan, ke depan diharapkan Yunani mendukung program ekonomi yang akan berkontribusi untuk memulihkan kesinambungan fiskal, menjaga stabilitas sektor keuangan dan meningkatkan daya saing.

Ia menambahkan, dengan stabilnya ekonomi global membuat negara-negara `emerging market` akan kembali menjadi tujuan investor untuk menempatkan dananya.

"Indonesia akan kembali menjadi tujuan investasi seiring dengan fudamental ekonomi nasional yang positif," katanya.

Ia mengatakan, mata uang dolar AS terkoreksi terhadap mata uang utama lainnya seiring dengan investor kembali beralih memburu mata uang berimbal hasil lebih tinggi termasuk rupiah di tengah keyakinan pelaku pasar bahwa Yunani terhindar dari "default".

"Resiko `default` telah mereda seiring dengan Yunani menunjukkan perkembangan positif, sehingga investor kembali masuk ke mata uang `emerging market` dan mengurangi pembelian mata uang dolar AS," katanya.

Ia menambahkan, menguatnya rupiah juga berdampak positif pada indeks harga saham gabungan (IHSG) pada pagi ini yang terangkat 13,606 poin sekaligus mencatatkan poin tertinggi sepanjang 2011.

"Menguatnya rupiah juga akan menjadi sentimen positif bagi pasar modal Indonesia," katanya

(KR-ZMF)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011