Jakarta (ANTARA News) - Komite Normalisasi (KN) terus berupaya memuluskan pelaksanaan Kongres PSSI di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (9/7), salah satunya dengan menuntaskan persoalan delegasi ganda.

Anggota Komite Normalisasi, Joko Driyono di Jakarta, Senin mengatakan, ada enam pemilik suara yang hingga saat ini masih bermasalah dengan pengiriman delegasi pada Kongres PSSI dengan agenda pemilihan ketua umum, wakil ketua umum dan anggota Komite Eksekutif PSSI periode 2011-2015 itu.

"Kami terus berupaya menyelesaikan kasus ini agar tidak bermasalah lagi pada kongres nanti. Kami ingin semuanya berjalan lancar sesuai dengan aturan yang ada," katanya di sela Sarasehan "Selamatkan Sepak Bola Indonesia dari Sanksi FIFA" di VIP Barat, Gelora Bung Karno Jakarta.

Menurut dia, enam pemilik suara yang mengirimkan nama delegasi ganda berasal dari klub hingga pengurus provinsi (pengprov) PSSI yaitu ISP Purworejo, Perseka Kaimana, Persewangi Banyuwangi, Persisum Sumbawa, pengprov Sulut dan pengprov Sumut.

"Yang lain sudah tidak ada masalah. Yang jelas kami akan segera menuntaskan permasalahan ini," kata pria yang juga menjabat pelaksana tugas Sekjen PSSI itu.

Kongres PSSI di Solo merupakan pertaruhan terakhir pada Indonesia. Jika kongres nantinya kembali gagal seperti Kongres Pekanbaru dan Kongres Jakarta, maka federasi sepak bola dunia (FIFA) akan memberikan sanksi tegas berupa pembekuan.

Sesuai dengan surat FIFA, bahwa sanksi tegas itu akan diterapkan per 11 Juli mendatang dengan syarat Kongres PSSI gagal menetapkan keputusan terutama kepengurusan PSSI periode 2011-2015.

Pada Kongres PSSI nanti ada 101 pemilik suara yang berhak menyalurkan hak pilihnya yang terdiri 33 Pengprov, 15 klub Liga Super, 16 klub Divisi Utama, 14 klub Divisi Satu, 12 Klub Divisi Dua dan 10 klub Divisi Tiga.

Berikut ini adalah daftar anggota pemegang hak suara :

33 Pengrov: Aceh, Sumut, Sumbar, Jambi, Riau, Kep. Riau, Sumsel, Kep. Babel, Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jabar, Jateng, DIY, Jatim, Kalbar, Kateng, Kaltim, Kalsel, Sulut, Gorontalo, Sulteng, Sulsel, Sulbar, Sulteng, Bali, NTB, NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.

15 Klub Liga Super: PS Semen Padang, Sriwijaya FC, PSPS Pekanbaru, Persija Jakarta, PS Pelita Jaya, Persib Bandung, Persijap Jepara, Persela Lamongan, PS Deltras Sidoarjo, Arema Indonesia, Persiba Balikpapan, Bontang FC, Persisam Samarinda, Persiwa Wamena dan Persipura Jayapura.

16 Divisi Utama (Per 2 Mei 2011): PSAP, Persiraja, PSMS, Persih, Persipasi, Persita, Mitra Kukar, Persiram, Gresik United, Perseman, PSIM, Persidafon, Persiba, Barito Putra, PSBI dan Persigo.

14 Divisi Satu: PSBS Biak, Persbul Buol, Persepam Pamekasan, PSBL Langsa, Perssin Sinjai, Madiun Putra FC, Persewangi Banyuwangi, Persip Kota Pekalongan, PSBK Blitar, PSGL Gayo Lues, KSB Sumbawa Barat, Persitema Temanggung, Persid Jember dan Persepar Palangkaraya.

12 Klub Divisi Dua: PS Bungo, Persik Teluk Kuantan, PS Pidie Jaya, Persal Aceh Selatan, Persap Purbalingga, Persenga Nganjuk, Perseba Bangkalan, Persekap Kota Pasuruan, Persewar Waropen, Perseka Kaimana, PS Penajam Paser Utara, Persisum Sumbawa.

10 Klub Divisi Tiga: Mitra Bola Utama, PS TGM Medan, ISP Purworejo, Persibolmut, Martapura FC, Perseden Denpasar, Nusaina FC, Maung Bandung, Persekat Katingan dan Villa 2000.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011