Brussels (ANTARA) - Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pada Jumat (21/1) menolak tuntutan Rusia agar aliansi itu menarik pasukannya dari Romania dan Bulgaria. 

Sementara itu, upaya diplomatik terus berlangsung untuk mencegah perang di Eropa setelah Rusia mengerahkan ratusan ribu anggota tentara di dekat perbatasan Ukraina.

"NATO tidak akan menanggalkan kemampuan kami untuk saling melindungi dan membela, termasuk dengan mempertahankan kehadiran pasukan di wilayah timur aliansi," kata juru bicara NATO Oana Lungescu lewat pernyataan.

Moskow meminta jaminan yang mengikat secara hukum dari NATO bahwa blok tersebut akan menghentikan ekspansi mereka dan kembali ke perjanjian 1997.

Baca juga: Rusia bakal tuntut jaminan keamanan di pertemuan NATO

Sebelumnya pada Jumat, Kementerian Luar Negeri Rusia menyebutkan jaminan keamanan yang diminta Moskow dari negara-negara Barat mencakup ketentuan yang mengharuskan pasukan NATO angkat kaki dari Romania dan Bulgaria.

Romania dan Bulgaria bergabung dengan NATO setelah 1997.

Ketika menanggapi pertanyaan seputar ketentuan yang dimaksud pada Bulgaria dan Romania, kementerian mengatakan Rusia ingin semua pasukan asing, senjata, dan peralatan militer lainnya ditarik dari kedua negara tersebut.

NATO menolak permintaan itu dengan menyebutkan bahwa tuntutan-tuntutan tersebut akan menimbulkan kesan ada anggota NATO kelas satu dan dua --keadaan yang tidak dapat diterima aliansi tersebut.

"Kami menolak kemunculan arena pengaruh di Eropa. Kami akan selalu merespons setiap kemerosotan lingkungan keamanan kami, termasuk melalui penguatan pertahanan kolektif kami," kata jubir NATO.

"NATO bersikap waspada dan terus mengevaluasi perlunya penguatan di wilayah timur Aliansi kami".

Sumber: Reuters

Baca juga: Sekjen PBB 'yakin' Rusia tak bakal serang Ukraina

Baca juga: Rusia kirim 2 batalyon rudal S-400 ke Belarus untuk latihan militer


 

Rusia mengadakan latihan tank di dekat perbatasan Ukraina

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2022