Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Malaysia untuk terus mengembangkan kesepahaman kerjasama militer yang menguntungkan kedua negara dan memberi kontribusi pada keamanan kawasan.

Juru bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha menyampaikan hal tersebut dalam keterangan pers di Kantor Presiden Jakarta, Selasa usai Presiden Yudhoyono menerima kunjungan kehormatan Panglima Angkatan Tentara Diraja Malaysia Jenderal Tan Sri Datuk Sri Zulkifli Mohd Zein.

"Dua hal yang disampaikan Presiden terkait hubungan antar kedua negara terutama dalam bidang keamanan adalah presiden berpesan pentingnya hubungan bilateral kedua negara Indonesia dan Malaysia yang didasarkan pada dua pilar militer to militer relations dan ekonomi bisnis relations," kata Julian.

Dalam pertemuan itu, kata Julian, Presiden menyampaikan meski Indonesia dan Malaysia merupakan negara yang dekat dan memiliki dinamika dalam hubungan keduanya yang penting untuk dijaga adalah kesepahaman, keeratan dan saling pengertian di kedua bidang itu.

Sementara itu Staf Khusus Presiden bidang hubungan Internasional Teuku Faizasyah, mengatakan dalam pertemuan itu tidak dibahas secara khusus mengenai beberapa kasus perbatasan antara kedua negara.

"Masalah konflik perbatasan bagian dari satu hal yang ditangani serius hubungan kedua negara ada beberapa batas wilayah yang dirundingkan, potensi memang masalah di lapangan muncul, maka antar unsur pimpinan militer dibangun hubungan yang baik sehingga potensi masalah tidak menjadi esklasi di lapangan," paparnya.

Ketika ditanya apakah Indonesia memberikan reaksi atas pembelian dua kapal selam oleh Tantara Laut Malaysia, Faiza mengatakan dalam mekanisme kerjasama menteri pertahanan negara-negara anggota ASEAN ada semacam "white paper" tentang informasi pertahanan masing-masing negara sebagai upaya transparansi.

"Sebagai negara tetangga menghormati upaya masing-masing negara untuk tingkatkan kapasitas militer masing-masing, imbasnya juga buat stabilitas keamanan di kawasan, kita lihat Singapura, Malaysia dan Indonesia bisa meningkatkan keamanan di Selat Malaka karena juga peningkatan kapasitas angkatan laut masing-masing. Kita sebagai negara tentu mengambil manfaat dari apa yang dilakukan Malaysia," kata Faizasyah.

Presiden dalam pertemuan yang berlangsung kurang lebih satu jam tersebut didampingi oleh Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono dan Menhan Purnomo Yusgiantoro.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011