Beijing, RRC (ANTARA News/AFP/Reuters) - Media resmi China Kamis mengatakan bahwa laporan-laporan yang mengatakan mantan presiden Jiang Zemin telah meninggal "murni rumor", setelah berhari-hari spekulasi memperbincangkan kesehatannya.

Kantor berita negara Xinhua mengutip "sumber-sumber yang berwenang" dalam laporan itu tidak membenarkan rumor itu tapi tidak segera memberikan rincian lainnya.

Spekulasi mantan presiden berumur 84 tahun itu sakit parah muncul pada Jumat ketika ia gagal tampil pada perayaan ulang tahun ke-90 Partai Komunis China.

Ketidakhadirannya sangat mencolok pada saat banyak pensiunan pemimpin partai dan pemimpin nasional lainnya - termasuk mantan perdana menteri Li Peng dan Zhu Rongji - hadir pada gala di Balai Agung Rakyat di pusat kota Beijing.

Pada Rabu, pencarian namanya dan istilah lain seperti "miokard infark" dan "belasungkawa" di layanan sosial Weibo seperti Twitter diblokir, dalam sebuah sensor yang mengindikasikan penghentian informasi bocor keluar.

China secara rutin menyensor konten online yang dianggap sensitif secara politis.

Hal ini termasuk kesehatan para pemimpin, yang dianggap sebagai rahasia negara, tampaknya karena penyakit kekhawatiran dapat mempengaruhi penampilan stabilitas di dalam partai.

Pencarian Weibo masih diblokir pada Kamis, setelah media-media Hong Kong dan Jepang melaporkan bahwa mantan presiden China itu telah meninggal.

Penyiar ATV Hong Kong mengumumkan Rabu malam bahwa Jiang telah meninggal, mengutip sumber-sumber yang tidak ditentukan dan tidak pula memberikan rincian.

Media-media itu mengatakan pihaknya mengudarakan program khusus satu jam mengenai Jiang, tetapi kemudian dibatalkan penyiarannya.

Harian Jepang Sankei Shimbun juga melaporkan Kamis pagi bahwa Jiang meninggal di Beijing, mengutip "satu sumber yang terlibat dalam hubungan Jepang-China."

(H-AK)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011