Jakarta (ANTARA/JACX) - Seorang pakar kesehatan yang diklaim bernama Zarir Udwadia, dalam sebuah video di Twitter, merekomendasikan penggunaan bubuk jahe untuk menyembuhkan infeksi virus penyebab COVID-19 varian Omicron.

Melalui konten digital sepanjang hampir dua menit itu, Zarir memaparkan infeksi virus corona bisa hilang dengan hanya menghirup sedikit bubuk jahe dari ujung  jari.

Alasannya, bubuk jahe kering memiliki sifat basa dan pH yang tinggi. Kandungan tersebut akan membunuh COVID-19 yang menyebar melalui lubang hidung, selaput lendir, tenggorokan dan kemudian paru-paru.

"Saya sudah melakukannya setiap pagi dan malam. Silakan bagikan berita ini kepada keluarga, teman dan orang terkasih anda," demikian isi narasi yang diubah dalam Bahasa Indonesia.

Video soal klaim keampuhan bubuk jahe tersebut juga dibagikan pengguna Twitter @maskeench.

Berikut narasi yang dibagikan pengguna Twitter dengan 16.800 pengikut itu:
"Berbagi saran ahli dari Dr.Zarir Udwadia. Dia adalah dokter dada yang paling dihormati di negara kita".

Namun, benarkah menghirup bubuk jahe sembuhkan Omicron?
 
Penjelasan:
Mengutip laporan turnbackhoax, pria dalam video di Twitter itu ternyata bukan pakar kesehatan bernama Zarir Udwadia.

Dr. Zarir Udwadia yang asli, dalam klarifikasinya, menyatakan tidak pernah membuat klaim menghirup bubuk jahe dapat menyembuhkan COVID-19. Dia juga melarang masyarakat untuk menerapkan saran pria dalam video tersebut. 

Ketua Dewan Eksekutif Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Patrick Amoth, dalam unggahan di Twitter, telah menuliskan lemon dan jahe hanya dapat digunakan sebagai penambah kekebalan tubuh, bukan untuk obat infeksi COVID-19.

"Jadi meskipun itu adalah kebiasaan yang baik untuk meminumnya secara teratur untuk membantu meningkatkan kekebalan, tolong padukan dengan mencuci tangan; sanitasi; menjaga jarak sosial dan memakai masker," kata Patrick Amoth, yang juga menjabat sebagai Direktur Jenderal Kesehatan, Kementerian Kesehatan Kenya, pada unggahan 8 Agustus 2020.

Akademi Sains, Teknik, dan Kedokteran Nasional Amerika Serikat dalam situsnya juga merinci jahe tidak dapat menghentikan proses infeksi virus ke dalam sel atau proses replikasi virus yang terjadi saat orang terinfeksi COVID-19. 

Sampai saat ini tidak ada bukti ilmiah jahe dapat membuat tubuh kebal dari COVID-19.

Klaim: Omicron sembuh dengan menghirup bubuk jahe
Rating: Hoaks
 
Cek fakta: Hoaks! Tes usap menyebabkan kerusakan kelenjar pineal

Cek fakta: Hoaks! Ketua Satgas kunjungi Israel bahas penanganan COVID-19

Baca juga: Dokter Tirta: Infodemik sebabkan masyarakat bingung tanggapi COVID-19

Pewarta: Tim JACX
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2022