Tim memutuskan untuk melepasliarkan beruang itu
Padang Aro (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat berhasil menyelamatkan seekor beruang madu (Helarctos Malayanus) yang kena jerat di Jorong Sungai Kapur, Nagari Lubuk Gadang Selatan, Kabupaten Solok Selatan pada Selasa.

Kepala BKSDA Sumbar, Ardi Andono melalui keterangan tertulis yang diterima di Padang Aro, Selasa, mengatakan informasi ini bermula dari Kepala Jorong Sungai Kapur yang menghubungi petugas Resor Konservasi Wilayah (RKW) Solok pada Senin (24/1) sekira pukul 17.00 WIB bahwa adanya beruang yang terkena jerat.

Melihat hasil foto dan video yang dikirim via WhatsApp, katanya petugas melakukan verifikasi informasi dan selanjutnya melakukan cek lokasi kejadian sekaligus membawa perlengkapan penanganan konflik.

Saat tiba di lokasi pada malam harinya,  petugas bersama tim medis dari Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera (PRHS) Dharmasraya melakukan evakuasi beruang yang terkena jerat babi hutan berupa tali nilon, satwa tersebut mengalami luka pada bagian kaki sebelah kiri, katanya.

Ia mengatakan proses evakuasi satwa berjalan dengan lancar, tim sekaligus melakukan penanganan medis terhadap luka akibat jerat.

"Setelah dilakukan observasi beberapa jam, dan melihat kondisi satwa yang bisa beraktivitas normal, tim memutuskan untuk melepasliarkan beruang itu ke habitat nya kembali," katanya.

Adapun lokasi lepas liar satwa beruang ini yaitu di areal ABKT PT. Bukit Raya Medusa(BRM) yang berdekatan dengan Kawasan Cagar Alam Batang Pangean II.

Ardi Andono menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu proses evakuasi beruang ini, beliau mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak ada lagi memasang jerat, karena efek dari jerat ini bisa melukai dan membunuh satwa satwa yang dilindungi termasuk Harimau Sumatera.

Baca juga: BKSDA Sumbar pasang dua kamera jebak pantau beruang madu

Baca juga: Harimau sumateta masuk kandang jebak BKSDA Sumbar

Baca juga: BKSDA Sumbar menggagalkan transaksi gelap satwa dilindungi

 

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022