Jakarta (ANTARA News) - Indonesia menawarkan peluang investasi sesuai Masterplan Perluasan dan Percepatan Pembangunan Indonesia kepada calon investor dari Daerah Otonomi Guangxi Zhuang, China.

Siaran pers Kedutaan Besar RI di China yang diterima di Jakarta, Kamis, menyebutkan, pada Rabu (6/7) diselenggarakan forum konsultasi investasi dan promosi pariwisata yang diikuti oleh ratusan pengusaha, penanam modal, dan agen perjalanan wisata dari kota Nanning dan sekitarnya.

Kesempatan tersebut telah dimanfaatkan oleh Deputi Kepala BKPM bidang Perencanaan Investasi, Tamba P. Hutapea, untuk menjelaskan peluang-peluang investasi yang ditawarkan sesuai MP3EI, terutama di bidang pembangunan infrastruktur kepada para calon investor dari China.

Pada hari yang sama, lebih dari 200 orang nampak berdatangan silih berganti memenuhi Rumah Indonesia di Kota Nanning untuk menghadiri dan mengikuti lokakarya dan pameran Batik Indonesia. Mungkin masih sedikit khalayak umum yang mengetahui bahwa di kawasan pusat perdagangan dan bisnis atau CBD kota Hijau Nanning, Guangxi, terdapat Rumah Indonesia.

Dua designer dan pembatik kenamaan Indonesia, Afif Syakur dan Stephanus Hamy, khusus dihadirkan untuk memberikan pelatihan pembuatan Batik bagi para antusias seni, pelajar, pejabat pemerintahan dan kalangan korps diplomatik yang hadir.

Pengunjung terlihat antusias belajar menggunakan canting dan menikmati batik hasil buatannya sendiri. Suasana makin meriah dengan alunan musik Angklung Tradigi (set angklung bambu otomatis yang dimainkan dengan program komputer).

Rangkaian kegiatan kemudian ditutup dengan acara puncak berupa pagelaran Malam Kebudayaan Indonesia bertempat di Gedung Iconic Nanning International Convention and Exhibition Center (NICEC) yang merupakan venue pameran dagang tahunan China-ASEAN (CA Expo).

Selain tarian dan nyanyian tradisional Indonesia, pada malam budaya juga dipersembahkan peragaan busana Batik oleh Afif Syakur yang mengangkat tema `Batik Heritage to Cosmo? dan Stephanus Hamy dengan koleksi musim semi dan panas 2011 "From Java to Sumatera".

Kegiatan di Nanning ini merupakan bagian dari program promosi terpadu yang dilakukan secara proaktif dan intensif oleh KBRI Beijing di China sepanjang tahun 2011 dalam rangka mendorong perwujudan kepentingan nasional dan percepatan pencapaian target pembangunan, khususnya di bidang pariwisata, perdagangan, dan investasi (tourism, trade and investment atau TTI).

Inisiatif kegiatan ini diselenggarakan bekerjasama dengan Pemerintah Kota Nanning dan pengelola Rumah Indonesia serta mendapat dukungan penuh dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI, BKPM dan BUMN/S di wilayah akreditasi.

Di sela acara itu, Duta Besar RI untuk China merangkap Mongolia diterima oleh Gubernur Guangxi dalam pertemuan kehormatan pada hari Selasa (5/7/2011) di Kantor Pemerintah Daerah Otonomi Guangxi Zhuang, Nanning. Kedua pihak sepakat untuk secara serius mendorong peningkatan hubungan dan kerja sama, khususnya di bidang perdagangan, investasi dan pariwisata.

Pihak Indonesia berkomitmen untuk membantu dan memberikan fasilitasi bagi para investor Tiongkok yang telah menyatakan minat untuk menanamkan modal di kawasan ekonomi khusus Bekasi, Indonesia.

Sementara pada hari berikutnya, Dubes RI bersama dengan Deputi Kepala BKPM bidang Perencanaan Investasi didampingi Konjen RI Guangzhou dan Hong Kong, jajaran staf KBRI dan KJRI serta pengusaha, melakukan kunjungan kehormatan ke Walikota Nanning.

Selain menyampaikan tujuan penyelenggaraan promosi TTI Indonesia di Nanning, Dubes RI secara khusus menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemerintah Kota Nanning, khususnya terhadap keberadaan dan pengelolaan Rumah Indonesia yang saat ini telah digunakan untuk pemberian pelayanan kekonsuleran dan kemasyarakatan untuk wilayah Guangxi dan sekitarnya.

Walikota Nanning menyambut baik inisiatif kegiatan promosi Indonesia di kota Nanning dan berjanji untuk sediakan fasilitasi dan bantuan yang diperlukan sekaligus mengundang Indonesia untuk berpartisipasi dalam CA Expo 2011 bulan Oktober nanti.

Di samping itu, pihak Pemerintah Nanning juga menyampaikan harapan untuk dapat berkunjung ke Indonesia dan menggelar acara promosi TTI di Kota Kembarnya, yakni Bogor, Indonesia.

Volume perdagangan Indonesia-Guangxi saat ini mencatat pertumbuhan 91,2 persen. Tahun lalu peningkatan perdagangan RI-Guangxi mencapai hingga 170 persen.

Guangxi merupakan salah satu wilayah di China yang memiliki potensi pasar dan alam yang besar, terutama bidang pertanian dan perkebunan, dengan pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata (lebih dari 10 persen).

Sementara nilai perdagangan bilateral dengan kota Nanning sendiri telah mencapai lebih dari 100 juta dolar AS atau naik 136 persen dibanding tahun 2009.(*)

(T.A039/A027)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011