Mamuju (ANTARA News) - Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra), Agung Laksono, dipastikan membuka kegiatan seni dan budaya, "Kemilau Sulawesi VI", di Pantai Manakarra Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, pada 9-12 Juli 2011.

"Pak Agung Laksono telah menyatakan kesiapannya untuk bertandang ke Mamuju guna membuka even regional `Kemilau Sulawesi`, salah satu kegiatan program Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata," kata Gubernur Sulawesi Barat, Anwar Adnan Saleh, usai meninjau anjungan Pantai Manakarra yang menjadi lokasi "Kemilau Sulawesi VI", di Mamuju, Kamis.

Ia menjelaskan, Agung yang juga pengurus DPP Partai Golkar itu sangat berkeinginan datang ke Mamuju untuk membuka kegiatan itu.

"Bisa dibilang kepastian Pak Agung Laksono untuk datang membuka `Kemilau Sulawesi` ini sekitar 99,9 persen," katanya.

Sebanyak tiga menteri Kabinet Indonesia Jilid II yang juga turut bersedia menghadiri kegiatan itu, katanya, di antaranya Menteri Perikanan dan Kelautan, Fadel Muhammad, Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu, dan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik.

"Kami telah melakukan komunikasi dengan para menteri tersebut. Mereka bisa batal ke Mamuju apabila ada rapat kenegaraan yang harus mereka ikuti. Sepanjang tidak ada agenda mendesak, maka menteri tersebut akan ikut menyaksikan acara pembukaan `Kemilau Sulawesi` yang tinggal dua hari ke depan," katanya.

Ia menjelaskan, kegiatan tersebut akan diikuti oleh 30 kota dan kabupaten di Sulawesi, belum termasuk perusahaan swasta lainnya.

Ia mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan di Mamuju itu merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan untuk daerah tersebut.

"Ini merupakan ujian dan tantangan yang harus kita sukseskan untuk membuktikan bahwa Sulbar yang baru berusia enam tahun mampu melaksanakan kegiatan berskala nasional," katanya.

Jika kegiatan itu berjalan mulus dan lancar, katanya, keberhasilan itu akan menjadi ukuran bahwa Sulbar siap melaksanakan kegiatan berskala nasional, walaupun disadari masih dihadapkan dengan berbagai keterbatasan daerah.

"Tidak dapat dipungkiri bahwa kita masih sangat dicemaskan dengan belum rampungnya pembangunan apron yang menjadi kebutuhan mendasar untuk melaksanakan even sebesar ini. Namun begitu, kegiatan ini akan tetap membawa makna besar bagi kelanjutan pembangunan di daerah," katanya. (ACO/M029/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011