Sorong (ANTARA) - Kepala Polda Papua Barat, Inspektur Jenderal Polisi Tornagogo Sihombing, meninjau lokasi karaoke DoubelO dibakar massa akibat pertikaian dua kelompok warga di Sorong, Selasa.

Usai meninjau lokasi kejadian karaoke Doubel0, dia langsung menuju RS Sale be Solu Sorong guna melihat proses identifikasi 17 korban yang terjebak dalam karaoke itu saat bertikai.

Baca juga: Polri libatkan tokoh adat antisipasi bentrok susulan di Sorong

Ia mengatakan, polisi telah berkoordinasi dengan TIM DVI Pusdokes Kepolisian Indonesia untuk datang ke Sorong memeriksa dan mengdentifikasi jenazah para korban.

Menurut dia, tim identifikasi Polda Papua Barat saat ini belum mengetahui identitas para korban yang terbakar dalam insiden bentrok warga di Sorong itu.

Namun terdapat 18 korban dalam peristiwa naas tersebut. Satu korban bentrok dan 17 merupakan korban yang terbakar akibat terjebak dalam karaoke DoubelO yang dibakar massa pertikaian.

Baca juga: Polres Sorong Kota evakuasi 17 jenazah di karaoke

Ssaat ini korban terbakar dalam tempat karaoke DoubelO belum diketahui identitas karena keadaan jenazah hangus tidak bisa dikenali. "Saya telah mengerahkan anggota saya dari Inafis untuk segera melakukan olah TKP kejadian tersebut guna proses hukum lebih lanjut," ujar Sihombing.

Diketahui 17 Korban yang terbakar di dalam karaoke DoubelO, tiga diantaranya merupakan tamu dan sisanya sebagai karyawan.

Baca juga: Polisi cari pelaku bentrok di Sorong yang sebabkan 18 orang tewas

Kepala Bidang Humas Polda Papua Barat, Komisaris Besar Polisi Adam Erwindi, terus menghimbau agar masyarakat yang bertikai di Sorong tetap menahan diri dan jangan percaya kabar hoaks yang beredar

"Percayakan hal ini kepada polisi, kami akan terus melakukan identifikasi para korban untuk mengetahui identitas," kata dia.

Ia juga berpesan kepada masyarakat yang merasa keluarganya belum pulang dari karaoke Doubel0 sampai saat ini agar bisa langsung menghubungi kontak pelayanan 110 Polres Sorong Kota.

Baca juga: Pertikaian dua kelompok warga di Sorong belasan orang meninggal dunia

Pewarta: Ernes Broning Kakisina
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2022