Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) menargetkan dapat mengurangi produksi sampah sekitar 23 persen atau 345 ton per hari.

Kepala Bagian Pembangunan dan Lingkungan Hidup (Kabag PLH) Kota Administrasi Jakarta Selatan Imam Bahri mengatakan, setiap harinya produksi sampah di wilayahnya baik organik maupun nonorganik mencapai 1.500 ton.

Baca juga: Sudin LH: 288 RW di Jakarta Selatan siap pilah sampah rumah tangga
 
"Dari ribuan ton itu per hari, kita targetkan 23 persen bisa dikurangi karena di Jakarta itu sekitar 7.000 ton sehingga kiriman sampah ke Bantar Gebang dapat kita kurangi," kata Imam saat dikonfirmasi di Jakarta Rabu.
 
Imam menuturkan bahwa target 23 persen tersebut cukup realistis mengingat pengelolaan sampah di Jakarta Selatan dinilai belum maksimal.
 
"Enggak muluk-muluk sih, enggak bisa ini juga karena pengelolaan sampah belum bisa maksimal," ujar Imam.

Baca juga: PPSU Kelurahan Kota Bambu Selatan ubah sampah plastik jadi solar
 
Menurut Imam, untuk mencapai target itu, Pemerintah Kota Jakarta Selatan tengah menggencarkan berbagai upaya di antaranya, optimalisasi keberadaan bank sampah di setiap kelurahan dan budidaya ulat maggot.

Imam menilai budidaya ulat Maggot cukup efektif mengurai sampah organik, terutama karena lalat tentara hitam itu dapat mengurai sampah organik lima kali dari berat badannya.
 
"Bahkan ada wilayah yang warganya bersedekah lewat pengolahan minyak jelantah itu. Jadi mereka kumpulkan minyak jelantah itu dan dapat uang. Tapi kebanyakan warganya yang memilih disedekahkan uangnya," tutur Imam.

Baca juga: Warga Kuningan Barat rintis budidaya maggot

Pewarta: Sihol Mulatua Hasugian
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2022