Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan China memaparkan berbagai momentum pertumbuhan negara tersebut di sektor niaga dan perdagangan luar negeri tahun 2021 lalu, di tengah berbagai langkah pengendalian epidemi efektif yang dilakukan.

China menjadi pasar konsumsi komoditas terbesar kedua di dunia, dengan total volume perdagangan barangnya menempati peringkat pertama secara global selama lima tahun berturut-turut, kata kementerian itu dalam sebuah konferensi pers pada Selasa (25/1).

Hasil konferensi pers tersebut juga memberikan gambaran tentang kinerja sektor niaga dan perdagangan luar negeri China pada 2021 sebagai berikut: 

-- Pada tahun lalu, penjualan retail barang konsumen di China naik 12,5 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 44,1 triliun yuan (1 yuan = Rp2.269). Konsumsi telah memantapkan kembali dirinya sebagai pendorong utama pembangunan ekonomi, menyumbang 65,4 persen dari total pengeluaran.

-- Belanja di industri katering dan layanan lainnya mengalami pemulihan yang teratur, dengan pendapatan bisnis katering meningkat 18,6 persen dari tahun lalu, mendekati tingkat praepidemi.

-- Seiring berkembangnya model konsumsi baru, penjualan daring barang fisik di China meningkat 12 persen (yoy) menjadi 10,8 triliun yuan pada 2021, menyumbang 24,5 persen dari total penjualan retail selama periode tersebut.

-- Perdagangan luar negeri China kembali mencatatkan peningkatan dan melampaui 6 triliun dolar AS (1 dolar AS = Rp14.358) untuk kali pertama pada 2021. Total impor dan ekspor barang meningkat 21,4 persen (yoy) menjadi 39,1 triliun yuan. Ekspor naik 21,2 persen, sementara impor naik 21,5 persen.

-- Perdagangan jasa China mengalami peningkatan yang lebih cepat, naik 14,7 persen (yoy) hingga mencapai 4,7 triliun yuan dalam 11 bulan pertama tahun ini.

-- Penggunaan aktual investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) ke China Daratan meningkat 14,9 persen (yoy) hingga mencapai rekor tertinggi 1,15 triliun yuan pada 2021. Investasi di China Daratan dari negara-negara di sepanjang Sabuk dan Jalur Sutra melonjak 29,4 persen.

-- Investasi langsung keluar (outbound direct investment/ODI) China naik 2,2 persen menjadi 936,69 miliar yuan tahun lalu, dengan ODI ke negara-negara di sepanjang Sabuk dan Jalur Sutra meningkat 7,9 persen dari tahun sebelumnya.

-- Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP), yang ditandatangani oleh 15 negara Asia-Pasifik termasuk China, telah diberlakukan, menciptakan blok perdagangan terbesar di dunia.

-- Tahun lalu, China juga mengajukan permohonan untuk bergabung dengan Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik dan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Digital.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022