Kalau coal itu memang kita hentikan. Income negara juga akan turun, tidak hanya income pengusaha, itu yang perlu kita sampaikan
Jakarta (ANTARA) - Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Herman Darnel Ibrahim meminta pemerintah untuk bersikap low profile atau rendah hati saat menyampaikan isu transisi energi dalam forum Presidensi G20.
 
"Menurut saya agak low profile saja kita di G20 ini tentang energi kita, sampaikan lah permasalahan-permasalahan kita," ujarnya dalam sebuah diskusi yang dipantau di Jakarta, Kamis.
 
Dia menyampaikan agar pemerintah berterus terang tentang kebutuhan batu bara dalam perekonomian.
 
Menurutnya, Indonesia punya kemiripan dengan India dan China yang secara tegas membutuhkan batu bara.
 
Komoditas batu bara Indonesia punya dua fungsi, yaitu menghasilkan listrik aman dan murah walaupun kotor, serta batu bara merupakan bagian dari perekonomian.
 
"Kalau coal itu memang kita hentikan. Income negara juga akan turun, tidak hanya income pengusaha, itu yang perlu kita sampaikan," ujar Herman.
 
Lebih lanjut dia meminta agar pemerintah tidak menyampaikan janji-janji baru dalam forum Presidensi G20, karena itu bisa menurunkan rasa percaya negara-negara di dunia terhadap Indonesia.
 
Presidensi G20 Indonesia mengusung tiga isu utama berupa transisi energi berkelanjutan, sistem kesehatan dunia, serta transformasi ekonomi dan digital.
 
Sebagai salah satu dari tiga pilar utama Presidensi G20 Indonesia, Forum Transisi Energi dalam format Energy Transitions Working Group (ETWG) berfokus kepada tiga prioritas, yaitu akses, teknologi, dan pendanaan.
 
Ketiga fokus prioritas itu diharapkan dapat mencapai kesepakatan bersama dalam mempercepat transisi energi global, sekaligus memperkuat sistem energi global yang berkelanjutan dan transisi yang berkeadilan.
 
Melalui forum ini, Indonesia berkesempatan mendorong upaya kolektif dunia dalam mewujudkan kebijakan untuk mempercepat pemulihan ekonomi global secara inklusif.
 
Selain itu, Indonesia juga memiliki kesempatan untuk menunjukkan kepada dunia tentang dukungan penuh terhadap transisi energi global.
 
Presidensi G20 Indonesia akan berjalan dalam waktu kurang lebih satu tahun, terdiri dari 150 lebih pertemuan dari tingkat working group, tingkat Menteri hingga ke tingkat kepala negara atau pemerintahan.
 
Puncak G20 akan berlangsung di Bali tepatnya lewat Konferensi Tingkat Tinggi G20 yang akan digelar sekitar Oktober 2022.

Baca juga: Kementerian ESDM paparkan fokus isu transisi energi di G20
Baca juga: Presiden Jokowi: bersiap untuk transisi ke energi baru terbarukan
Baca juga: Indonesia minta kontribusi negara maju terkait transisi energi

 

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022