Jakarta (ANTARA) - Yayasan WWF Indonesia bersama dengan AgResult kembali menyelenggarakan kompetisi inovasi budi daya perikanan untuk yang kedua kali sebagai upaya pengembangan sektor perikanan budi daya nasional.

"Salah satu tujuan kenapa WWF Indonesia hadir dan juga berusaha berkontribusi terutama di Indonesia untuk industri budi daya ini karena ada dua hal besar, yang pertama adalah mimpi kita untuk mendukung food security yang kedua tentang livelihood dan keberlanjutan usaha ini sendiri yang berbasis lingkungan," kata Kepala Program Kelautan dan Perikanan Yayasan WWF Indonesia Imam Mustofa Zainudin dalam pembukaan acara kompetisi inovasi perikanan budi daya di Jakarta, Kamis.

Imam mengatakan bahwa prediksi dari para ahli menyebut adanya kemungkinan sumber protein dan sumber pangan manusia akan banyak dari budidaya pada tahun 2050. Namun demikian, kata Imam, banyak hal yang perlu dipersiapkan untuk menuju ke sana karena isu budi daya di satu sisi adalah peluang tapi di sisi lain adalah merupakan sebuah tantangan.

"Karena untuk mewujudkan optimalisasi yang bagus dan juga tetap bertanggung jawab terhadap banyak hal kendala yang perlu kita upayakan bersama sehingga meminimalkan dampak risiko terhadap lingkungan dan juga terutama pastinya berdampak pada bisnis budidaya ini sendiri," kata Imam.

Imam menjelaskan isu penggunaan pakan dan daya dukung lingkungan masih menjadi PR besar yang harus dibenahi bersama-sama dengan berkolaborasi untuk mendapatkan solusinya.

Menurut dia, budidaya perikanan dilakukan dari skala rumah tangga hingga skala industri sehingga banyak mata pencaharian tergantung pada upaya budidaya. Dia mengatakan upaya budidaya ini merupakan salah satu kontribusi terhadap mimpi besar bangsa Indonesia untuk mengamankan ketahanan pangan nasional dan juga global.

Imam menyebut kompetisi inovasi ini dilakukan langsung kepada penggunanya sehingga hasil kompetisi dalam teknologi tersebut dapat diketahui secara langsung apakah dapat diaplikasikan atau tidak, bisa laku atau tidak di pasaran.

Dia menyebut kompetisi ini telah melalui proses verifikasi dan aturan-aturan yang cukup ketat. Imam berharap hasil dari kompetisi bisa menjadi sebuah teknologi yang adaptif dan bisa dilakukan.

"Mudah-mudahan di tahun kedua ini lebih banyak lagi yang memiliki inovasi teknologi dan artinya partisipan yang banyak, dan ujung-ujungnya adalah opportunity untuk kesediaan solusi-solusi tentang teknologi," kata Imam.

Baca juga: KKP tegaskan tingkatkan kesejahteraan pembudidaya ikan skala kecil
Baca juga: DFW ingatkan kesiapan infrastruktur untuk tingkatkan PNBP perikanan
Baca juga: KKP bakal buat kampung patin berskala besar di Lebak, Banten

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022