Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Jepang berakhir di level terendah 14 bulan pada Kamis, terseret oleh saham kelas berat teknologi, setelah ketua Federal Reserve AS mengisyaratkan rencana untuk terus memperketat kebijakan moneternya.

Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) terpuruk 3,11 persen atau 841,03 poin menjadi 26.170,30 poin, penutupan terendah sejak 24 November 2020. Indeks, yang jatuh untuk hari ketiga berturut-turut, menandai penurunan harian terbesar sejak 21 Juni 2021.

Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas merosot 2,61 persen atau 49,41 poin menjadi berakhir di 1.842,44 poin. Kedua indeks dibuka lebih tinggi.

"Pasar AS tidak solid kemarin, yang membuat investor berhati-hati dan mereka bertaruh Wall Street mungkin jatuh hari ini," kata Seiichi Suzuki, kepala analis pasar ekuitas di Tokai Tokyo Research Institute.

Semalam, ketiga indeks utama saham AS berputar liar di menit-menit terakhir sesi yang berakhir dengan Dow bergabung dengan S&P di wilayah negatif dan Nasdaq menambah keuntungan nominal.

Di Jepang, pembuat motor listrik Nidec anjlok 6,17 persen, menyerahkan keuntungan awal, setelah laba operasi kuartal ketiga turun karena kenaikan harga bahan dan kekurangan semikonduktor menekan margin.

Investor start-up teknologi SoftBank Group merosot 9,15 persen, Advantest yang terkait chip kehilangan 6,97 persen dan pembuat game Sony Group tergelincir 6,74 persen.

Melawan tren, Fanuc menguat 1,1 persen, setelah perusahaan pembuat robot itu menaikkan perkiraan laba operasi tahunannya.

Perusahaan perdagangan Marubeni terangkat 1,38 persen setelah mengumumkan penjualan bisnis biji-bijian dari unit AS Gavilon kepada pedagang komoditas Glencore's Viterra arm.

Hanya dua dari 33 sub-indeks industri di bursa yang naik, dengan perusahaan asuransi dan perusahaan eksplorasi minyak masing-masing naik 0,37 persen dan 0,04 persen.

Ada 25 saham yang mencatat kenaikan pada indeks Nikkei melawan 197 saham yang mengalami penurunan dan tiga saham diperdagangkan tidak berubah.

Baca juga: IHSG ditutup menguat di tengah anjloknya bursa saham Asia
Baca juga: Saham Australia masuk wilayah koreksi setelah Fed beri sinyal kenaikan
Baca juga: Rupiah melemah setelah The Fed beri sinyal kenaikan suku bunga

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022