Musi Rawas (ANTARA News) - Kasus penembakan anggota TNI dari Kodim 0406 Musi Rawas, Provinsi Sumatra Selatan, yang terjadi Sabtu (9/7) lalu sehingga menewaskan Sersan Mayor Ismail TZ serta menyebabkan hilangnya senapan M-16 milik Sersan Satu Ghaib.

Penembakan Serma Ismail TZ (52), anggota TNI Kodim 0406 Musi Rawas dan penganiayaan serta perampasan senjata milik Sertu Ghaib terjadi di Desa Jadi Mulya, Kecamatan Nibung, Kabupaten Musi Rawas tersebut juga melukai warga setempat yang bernama Lefi Arison alias Jhon (29) dilakukan sekawanan perampok bersenjata api yang diperkirakan berjumlah sembilan sampai 12 orang.

"Hingga saat ini tim gabungan Polres Musi Rawas dan Kodim 0406 Musi Rawas, masih melakukan penyisiran dilokasi kejadian. Sejauh ini pelaku dan keberadaannya masih gelap," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Musi Rawas, AKP Suryadi, Selasa.

Selain melakukan pengejaran terhadap kawanan permapok ini, pihaknya dibantu oleh petugas Labfor Polda dan tim Inafis Polda Sumsel, yang tugasnya memeriksa sidik jari dari barang bukti yang diamankan petugas antara lain tujuh selongsong senjata jenis FN dan satu butir peluru aktif jenis FN, senter, kapak kayu, pakaian korbanSerma Ismail, serta daun yang terdapat bercaka darah salah seorang pelaku.

Sebelumnya Perwira Seksi (Pasi) Intelejend Kodim 0406 Musi Rawas, Kapten CZI Ayub, untuk membantu petugas kepolisian dan tim khusus Kodim 0406 Musi Rawas yang melakukan pengejaran pelaku, pihak Korem 044 Garuda Dempo juga telah menerjunkan satu regu unit Rider 200 yang berjumlah 30 orang.

Aparat keamanan ini melakukan penyisiran di lokasi kejadi di Desa Mulya Jaya, Kecamatan Nibung, para pelaku usai menembak almarhum Serma Ismail dan mengambil senjata M-16 milik Sertu Ghoib melarikan diri ke dalam perkebunan karet dan di duga lari kearah Provinsi Jambi.

Untuk itu dia mengimbau para pelaku agar menyerahkan diri sebelum bertemu dengan petugas yang melakukan pengejaran, sehingga nantinya tidak beradu fhisik dan akan memakan korban.

Kasus penembakan Serma Ismail TZ, terjadi Sabtu pagi (9/7) sekitar pukul 03.15 WIB. Saat itu korban bersama Sertu Ghoib sedang menjalankan patroli di Desa Jadi Mulya, Kecamatan Nibung dan mampir ke rumah pengurus KUD Giri Mulya. Korban tewas ditembak kawanan perampok dibagian paha kiri tembus ke paha kanan, sedangkan Sertu Ghoib menjadi bulan-bulanan penganiayaan dan senjatanya dirampas.

Sejauh ini indikasi penembakan tersebut motif sementara dilakukan kawanan perampok. Karena dua hari sebelumnya KUD Giri Mulya melakukan pembayaran uang buah sawit senilai Rp600 juta, dimana uangnya sudah dibagikan kepada petani plasma pemilik buah.

(ANTARA/S026)


Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011