Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyebut gempa magnitudo 5,1 di Samudera Hindia selatan Jawa, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat, pukul 18.20 WIB, merupakan gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif dasar laut pada lempeng benua Indo-Australia.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat, memaparkan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 12,14 derajat LS, 112,86 derajat BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 345 km arah selatan Kota Kepanjen, Jawa Timur pada kedalaman 10 km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif di dasar laut pada lempeng benua Indo-Australia," ujar dia.

Dari hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip), dengan parameter bidang nodal 1 yaitu strike 160,06 derajat, dip 89,81 derajat dan rake 2,65 derajat, serta bidang nodal 2 yaitu strike 70,05 derajat, dip 87,35 derajat, dan rake 179,81 derajat.

Berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempa ini menimbulkan guncangan di daerah Tumpakrejo, Kota Jember, Jembrana, Tabanan, dan Malang dengan skala intensitas I-II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

Baca juga: Gempa bumi bermagnitudo 5,2 terjadi di Malang

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Hingga pukul 19.35 WIB, hasil pemantauan BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock).

Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat juga diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Selain itu, memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.

Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (https://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG) atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.

Baca juga: BMKG sebut Wlingi, Blitar, Malang perlu sosialisasi mitigasi gempa
Baca juga: Atap ruang kelas SMPN 1 Pasrujambe Lumajang rusak usai gempa Malang
Baca juga: Sejumlah bangunan di Kabupaten Blitar rusak akibat gempa di Malang

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022