Jakarta (ANTARA) - Terdapat mitos yang menyebutkan bahwa ibu hamil dengan kondisi mata minus sebaiknya tidak melakukan persalinan secara normal. Benarkah demikian?

Dr. dr. Fifin Luthfia Rahmi, MS. SpM. selaku Direktur PT JEC Candi Sejahtera mengatakan hubungan antara mata minus dan proses persalinan normal hingga saat ini masih menjadi perdebatan.

Menurut dr. Fifin, sampai saat ini para ilmuwan dan para ahli masih belum sepakat terkait dengan mitos tersebut. Akan tetapi pada kondisi tertentu, ketika mengejan dalam proses melahirkan normal dapat memperpanjang sumbu bola mata seseorang.

"Setelah proses melahirkan (persalinan normal), bola mata itu akan kembali atau memendek lagi tapi tidak bisa kembali seperti semula," ujar dr. Fifin dalam acara pembukaan "JEC Candi @Semarang" pada Sabtu.

dr. Fifin mengatakan sudah menemui beberapa kasus pada ibu hamil dengan kondisi mata tertentu yang melahirkan secara normal, minusnya menjadi bertambah.

"Ibu yang melahirkan normal dari yang minusnya ringan menjadi berat. Ini ada tapi tidak banyak," kata dr. Fifin.

Lebih lanjut dr. Fifin mengatakan pihaknya sering mendapat konsultasi dari dokter spesialis obstetri terkait dengan proses kelahiran yang akan dijalani.

dr. Fifin biasanya akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan mata guna mengukur panjang sumbu bola mata ibu hamil tersebut.

"Karena makin panjang sumbu bola mata maka kelenturannya akan makin berkurang, makanya minusnya akan makin bertambah. Jadi memang perlu dipertimbangkan meski pada akhirnya pilihan jatuh ke yang bersangkutan," dr. Fifin.

Baca juga: Atasi mata minus tanpa lasik untuk anak, mungkinkah?

Baca juga: Fakta atau mitos, perempuan bermata minus tak bisa lahirkan normal?

Baca juga: Lasik generasi terbaru tawarkan tindakan bedah tanpa pisau

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022