Jakarta (ANTARA News) - Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia (PPIA) yang mewakili kepentingan 18 ribu pelajar Indonesia di berbagai jenjang pendidikan di Australia menggelar kongres ke-18 di Perth, pada 15-16 Juli 2011.

Agenda kongres itu selain untuk konsolidasi, juga memilih Ketua PPI Australia periode 2011-2012, demikian siaran pers PPIA yang diterima ANTARA di Jakarta, Sabtu.

Pada saat pembukaan kongres itu, Dubes RI untuk Australia Primo Alui Joelianto, berharap PPIA dapat menjalin sinergi dengan Kedutaan untuk memperkuat fungsi diplomasi dengan keahlian masing masing.

Menurut Primo, duta besar yang sesungguhnya adalah para mahasiswa Indonesia.

Sementara itu, politisi Partai Amanat Nasional Bima Arya Sugiarto yang turut hadir sebagai pembicara meyakini bahwa PPIA memiliki potensi yang luar biasa sebagai kawah candradimuka bagi calon pemimpin masa depan dengan syarat memiliki tiga modal utama, yaitu keahlian, ketulusan dan keberanian untuk membangun bangsa.

Bima yang juga mantan ketua PPI Australia 2002-2004 menantang alumni Australia untuk berani berjuang di dalam sistem, baik di birokrasi pemerintahan dan kepartaian.

"Kita perlu pemimpin-pemimpin muda dengan keahlian, ketulusan dan keberanian memperbaiki kondisi bangsa untuk membawa indonesia menjadi negara yang maju dan demokratis," ujarnya.

Pelajar Indonesia di luar negeri sebagai elemen kelas menengah punya potensi untuk menjadi motor utama perubahan bangsa dengan membangun generasi baru Indonesia yang anti korupsi dan anti pragmatisme.

Sementara itu Mochamad Subhan Zein, Ketua Umum PPIA 2010-2011, mengatakan bahwa kontribusi dan karya pelajar Indonesia bagi bangsa dan negara akan terus berlanjut di tanah air.

"Saya mengajak rekan rekan untuk pulang ke Indonesia, membawa semangat positif yang telah ditumbuhkan dan ditunjukkan di Australia," ujarnya.

Pada Kongres PPIA ke-18 itu, juga diluncurkan buku "Contribution Matters! 2.0" dan "Journal Online PPIA Academic Review" yang merupakan buah pemikiran mahasiswa-mahasiswa Indonesia di Australia dari berbagai bidang keilmuan.

PPI Australia beberapa waktu lalu sempat menjadi perhatian publik dan media ketika mengkritisi kunjungan komisi 8 DPR RI ke Australia. PPIA didirikan tahun 1981 dan saat ini kepengurusannya tersebar di 6 negara bagian Australia.(*)

(T. D011/S019)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011