Surabaya (ANTARA News) - Pebulutangkis tuan rumah patut mewaspadai kekuatan pemain-pemain asal India, terutama pada nomor tunggal putra, saat tim kedua negara bertemu dalam "Victor Indonesia International Challenge 2011" di Surabaya, Jawa Timur, 19 hingga 24 Juli.

Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Pengprov PBSI Jawa Timur, Wijanarko Adimulya, kepada wartawan di Surabaya, Sabtu, mengatakan, India menurunkan hampir kekuatan penuh sektor tunggal putra di turnamen berhadiah 15 ribu dolar AS ini.

Dari sembilan pebulu tangkis putra India, terdapat dua nama yang cukup memiliki kualitas, yakni Anand Pawar dan Anup Sidhar. Keduanya masing-masing menempati unggulan ke-4 dan ke-8.

"Kedua pemain ini memang masih menjadi tumpuan India di beberapa turnamen besar dan kualitasnya patut diwaspadai," kata Wijanarko.

Anup Sidhar pernah menjadi kapten tim India saat perhelatan Piala Thomas tahun 2008. Bahkan, Anup juga pernah mengalahkan juara Olimpiade, Taufik Hidayat, saat kejuaraan dunia 2007.

"Turnamen Indonesia Challenge menjadi salah satu kesempatan bagi banyak pemain untuk mengumpulkan poin guna menembus Olimpiade 2012. Saya kira Anup dan pemain India lainnya juga punya target itu, karena untuk bersaing di super series cukup berat," tambahnya.

Selain India, Wijanarko juga menyebut pemain Korea Selatan, Malaysia dan beberapa negara Eropa yang turun di turnamen ini memiliki kualitas lumayan bagus.

Tuan rumah Indonesia menurunkan kekuatan penuh pada turnamen ini. Selain pebulu tangkis Pelatnas Pratama, beberapa pemain klub papan atas dan mantan pelatnas juga turun, seperti Tommy Sugiarto, Andre Kurniawan, dan juara bertahan Alamsyah Yunus.

Dari data yang dirilis panitia, pada sektor tunggal putra terdapat sebanyak 152 pertandingan yang melibatkan pemain dari 25 negara, termasuk Indonesia.

Pengprov PBSI Jatim selaku tuan rumah hanya mengandalkan Fauzi Adnan untuk bersaing di sektor putra, kendati peluang untuk merebut juara sangat berat.

"Meskipun tidak masuk daftar unggulan, bukan berarti Fauzi akan mudah dikalahkan lawan-lawannya. Motivasinya untuk merebut juara di kandang sendiri juga cukup tinggi," kata Wijanarko.

Menurut ia, turnamen ini juga dijadikan ajang pemantauan peta kekuatan lawan pada PON 2012, karena hampir sebagian besar pemain terbaik dari daerah pesaing, seperti Jawa Tengah, DKI Jakarta dan Jawa Barat, ikut berlaga.

(ANTARA/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011