gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi di Laut Banda
Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa dengan parameter pembaruan magnitudo 6,1 di wilayah Pantai Barat Laut Maluku Barat Daya, Rabu dini hari, akibat adanya subduksi di Laut Banda.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,83° Lintang Selatan (LS) ; 128,46° Bujur Timur (BT), atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 28 km arah Timur Laut Maluku Barat Daya, Maluku pada kedalaman 126 km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi di Laut Banda," ujar Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangannya diterima di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Gempa magnitudo 6,2 guncang Maluku Barat Daya

Bambang menjelaskan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault), dengan parameter sesar yaitu bidang nodal 1 strike 93,72°; dip 53,59°; rake 68,95°; dan bidang nodal 2 strike 306,68°; dip 41,32°; rake 115,96°.

"Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Saumlaki dengan skala intensitas II-III MMI, dengan getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu," ujar Bambang.

Baca juga: Gempa magnitudo 5,2 guncang Sabu Raijua NTT Senin dini hari

Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 03.15 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock).

Bambang mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Kemudian agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Baca juga: BMKG: Konsep bangunan buruk bukti masyarakat belum siap hadapi bencana

Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.

Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (https://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG) atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.

Baca juga: Gempa bumi bermagnitudo 5,2 terjadi di Malang

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022