Sydney (ANTARA) - Tonga bersiap memasuki penguncian wilayah (lockdown) pada Rabu setelah dua kasus COVID-19 ditemukan pada pekerja dermaga dan tiga lainnya ditemukan pada sebuah keluarga di negara itu.

Seorang pejabat mengatakan kedua kasus pertama berasal dari dermaga yang berbeda dengan dermaga yang digunakan kapal-kapal angkatan laut asing pengirim bantuan ke negara yang baru saja dilanda tsunami.

Kekhawatiran pada COVID-19 meningkat setelah kapal dan pesawat internasional mulai berdatangan untuk mengirimkan bantuan air, tenda dan makanan ke Tonga.

Negara di Pasifik yang terisolasi itu sebelumnya hanya mencatat satu kasus COVID-19 sejak awal pandemi.

Kapal AL Australia HMAS Adelaide diketahui memiliki 23 kasus COVID di kalangan awaknya ketika berlabuh di dermaga Vuna pekan lalu dan menurunkan 250 paket bantuan ke zona karantina.

Namun wakil kepala misi Tonga di Australia, Curtis Tu'ihalangingie, mengatakan kepada Reuters bahwa kedua kasus tersebut ditemukan di dermaga lain dan "bukan dermaga yang digunakan HMAS Adelaide".

"Dermaga yang memiliki kasus itu berbeda dari (dermaga) yang digunakan kargo-kargo internasional," kata dia.

Kasus itu tidak akan mengubah pengiriman bantuan, kata dia, dan "petugas di lapangan harus lebih berhati-hati".

Stasiun radio Tonga BroadcomFM melaporkan pada Rabu bahwa tiga kasus lain telah ditemukan dalam satu keluarga, sehingga total kasusnya menjadi lima.

Warga Tonga terlihat antre di toko-toko dan bank-bank pada Rabu menjelang pemberlakuan lockdown mulai pukul 6 sore ketika pemerintah berusaha mencegah penyebaran COVID.

Otoritas kesehatan pada Rabu memberikan masyarakat dosis penguat (booster) vaksin COVID. Dosis tambahan akan datang dari Australia dan Selandia Baru.

Sekitar 83 persen penduduk yang berhak divaksinasi telah menerima dua dosis vaksin.

Selain HMAS Adelaide, tiga kapal AL Selandia Baru dan satu kapal AL Inggris, serta dua kapal ikan China dari Fiji telah memasuki pelabuhan dan menurunkan bantuan.

Kapal-kapal AL dari Prancis, Jepang dan China juga telah berlayar untuk mengirimkan bantuan.

Pemerintah Tonga telah mendesak agar pengiriman bantuan dilakukan tanpa kontak, dan semua bantuan yang diturunkan dari kapal atau pesawat diisolasi selama 72 jam sebelum didistribusikan ke dinas darurat setempat.

Dalam konferensi pers pada Selasa, pemerintah Tonga mengatakan dua pekerja di dermaga Queen Salote yang ditemukan positif telah divaksinasi, dan belum diketahui apakah mereka terinfeksi varian Omicron.

Sumber: Reuters
Baca juga: China akan kembali kirim bantuan kemanusiaan ke Tonga
Baca juga: Bantuan China tiba di Tonga yang dilanda bencana
Baca juga: Bantuan dari Australia, Selandia Baru segera tiba di Tonga

Penerjemah: Anton Santoso
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022