Medan (ANTARA News) - Eksekutif Daerah Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumatera Utara Syahrul Isman Manik, mengatakan Indonesia menjadi "objek rebutan" bagi dunia internasional karena ingin mendapatkan keuntungan melalui eksplorasi sumber daya alam (SDA) yang melimpah.

"Mereka berebut karena SDA kita melimpah," katanya dalam workshop Pengembangan Model Global Governance Dalam Penanganan Isu Global yang diselenggarakan Lembaga Administrasi Negara di Medan, Rabu.

Syahrul mengatakan, negara luar sangat menyadari jika Indonesia negara yang sangat potensial untuk menjadi lokasi investasi.

Mulai dari lautan hingga pegunungan, sangat banyak aspek yang diyakini akan memberikan keuntungan dalam investasi.

Sayangnya, Indonesia dinilai kurang memiliki aturan yang membatasi investasi pihak asing untuk menjaga kepentingan nasional.

Akibatnya, sebagian besar SDA strategis milik Indonesia mulai dari Sabang hingga Merauke dikuasai pihak asing.

"Sekitar 85 persen potensi itu dikuasai asing," katanya.

Di Sumut, kata dia, sektor yang mendapatkan investasi besar-besaran untuk dikuasai dan mendapatkan keuntungan besar tersebut adalah perkebunan, khususnya perkebunan di daerah Langkat.

Apalagi Sumut memiliki sejarah panjang dalam perkebunan sawit nasional, bahkan sejak masa penjajahan Belanda.

"Dalam sektor perkebunan, negara yang paling getol berinvestasi adalah Malaysia," katanya.

Menurut Syahrul, untuk menjaga kepentingan investasi dan modal pengusahanya, tidak jarang pemerintah asing tersebut melakukan intervensi.(*)

(T.I023/M034)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011