Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Barat menggencarkan program pelatihan deteksi bencana khususnya mengantisipasi timbulnya kebakaran di permukiman penduduk.

Program pelatihan deteksi bencana itu dilakukan oleh warga di wilayah Jakarta Barat.

"Kita saat ini melakukan pelatihan-pelatihan tentang deteksi dini bencana. Bagaimana deteksi dini bencana, ya dilatih mempunyai mental dan sikap yang kuat dalam menghadapi bencana," kata Wali Kota Jakarta Barat, Yani Wahyu Purwoko saat ditemui di Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Jumat.

Dalam pelatihan tersebut, warga diajarkan untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran, mulai dari tata cara pemasangan gas, perawatan instalasi listrik dan lain-lain.

Warga juga diajarkan terkait tindakan pertama yang harus dilakukan jika terjadi peristiwa kebakaran.

Baca juga: Warga diimbau ganti kabel instalasi listrik guna cegah kebakaran
Baca juga: Pemkot Jakbar salurkan bantuan pangan ke korban kebakaran di Duri Kepa


Dengan pelatihan tersebut, warga diharapkan bisa melakukan penanganan utama sambil menunggu petugas kebakaran datang ke lokasi.

Yani berharap upaya tersebut dapat menumbuhkan kesadaran warga akan bahaya kebakaran sehingga peristiwa tersebut tidak kembali terulang.

Tiga peristiwa kebakaran sempat terjadi di wilayah Jakarta Barat dalam kurun waktu satu minggu.

Peristiwa pertama melanda 26 rumah di kawasan di kawasan Tanah Sereal, RT 10/10 pada Selasa (25/1). Selang enam hari kemudian, kebakaran menghanguskan 19 rumah warga di Tambora tepatnya di kawasan Jalan Kalianyar III RT07, 08, 09 RW01 Kelurahan Kalianyar.

Akibatnya, 40 kepala keluarga (KK) terdiri dari 100 jiwa harus kehilangan rumah dan rela hidup di tenda pengungsian untuk sementara waktu.

Yang terakhir kebakaran melalap 100 rumah warga di kawasan Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Selasa (1/2).
 

Pewarta: Walda Marison
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022