Jakarta (ANTARA) - Wali Kota Jakarta Selatan, Munjirin berharap seluruh kelurahan di wilayahnya berpacu memaksimalkan lahan terbatas sebagai lokasi pertanian perkotaan (urban farming).

“Kita menanam beberapa jenis tanaman yang menjadi unggulan di Duren Tiga. Jadi kelurahan lain juga harus berpacu," ujarnya usai
mengunjungi "Kampung Herbal" di Rukun Tetangga (RT) 002/Rukun Warga (RW) 01 Kelurahan Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat.

Dia mengatakan, tidak perlu berkecil hati untuk bertani di tengah Kota Jakarta. "Kita tidak harus memerlukan lahan yang luas, lahan yang sempit pun kita bisa memaksimalkan,” katanya.

Munjirin menuturkan, kolaborasi dengan pihak swasta sangat dimungkinkan untuk memaksimalkan penataan wilayah, seperti yang sudah dijalankan oleh Kelurahan Duren Tiga bersama PT Korindo menghadirkan "Kampung Herbal".

“Unsur swasta pun yang mau bergabung untuk mengembangkan ini, bisa. Seperti di Kelurahan Duren Tiga ini, ada dukungan dari PT Korindo, yang sangat konsen di wilayah Pancoran untuk adanya pertanian di tengah kota,” ungkap dia.

Baca juga: Anies panen melon di Agro Edu Wisata Cilangkap
Baca juga: Sudin KPKP panen 30 kilogram sayuran hidroponik di atap masjid RSCM


Mantan Camat Kebayoran Lama ini juga meresmikan sekaligus meninjau "urban farming"  di Taman P2L atau yang biasa disebut "Taman Hatinya PKK" di RT 003/ RW 06 Duren Tiga serta meninjau "urban farming" RPTRA Tiga Durian di RT 005/ RW 03.

Kelurahan Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, telah mengubah pekarangan warga di Rukun Warga (RW) 02 menjadi "Kampung Herbal"  yang ditanami aneka tanaman obat-obatan tradisional.

Lurah Duren Tiga, Muhamad Mursid mengatakan, penaatan "Kampung Herbal" dilakukan di dua RT, yakni RT 01 dan 02 yang mendapat bantuan dari tanggung jawab sosial perusahaan (coorporate social responsibility/
CSR) Korindo Group.

"Jadi, 'Kampung Herbal' Kelurahan Duren Tiga ditujukan sebagai wadah obat-obatan tradisional. Apabila perlu tanaman obat yang agak sulit didapat, maka opsinya bisa di situ," kata Mursid.

Mursid mengatakan, tanaman herbal itu ditanami pada pot-pot di atas lubang got atau saluran lingkungan warga setempat.
Baca juga: DKI Jakarta ekspor 61,2 ribu ton komoditas pertanian
Baca juga: Pemkot Jaktim dorong warga menggiatkan pertanian kota


Pewarta: Sihol Mulatua Hasugian
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022